1.Prosedur
Pendirian Badan Usaha IT
Badan
Usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan
mencari laba atau keuntungan. Badan Usaha seringkali disamakan dengan
perusahaan, walaupun pada kenyataannya berbeda. Perbedaan utamanya, Badan Usaha
adalah lembaga sementara perusahaan adalah tempat dimana Badan Usaha itu
mengelola faktor-faktor produksi.
Faktor – faktor yang harus dihadapi
atau diperhitungkan di dalam pendirian suatu badan usaha, khususnya di bidang
IT adalah:
1. Barang dan Jasa yang akan dijual
2. Pemasaran barang dan jasa
3. Penentuan harga
4. Pembelian
5. Kebutuhan Tenaga Kerja
6. Organisasi intern
7. Pembelanjaan
8. Jenis badan usaha yang akan dipilih, dll.
Proses Pendirian Badan Usaha
1. Mengadakan rapat umum pemegang saham.
2. Dibuatkan akte notaris (nama-nama pendiri, komisaris, direksi, bidang usaha, tujuan perusahaan didirikan).
3. Didaftarkan di pengadilan negeri (dokumen : izin domisili, surat tanda daftar perusahaan (TDP), NPWP, bukti diri masing-masing).
4. Diberitahukan dalam lembaran negara (legalitas dari dept. kehakiman).
Adapun yang menjadi pokok yang harus diperhatikan dalam hubungannya dengan pendirian badan usaha ialah :
Tahapan pengurusan izin pendirian
1. Barang dan Jasa yang akan dijual
2. Pemasaran barang dan jasa
3. Penentuan harga
4. Pembelian
5. Kebutuhan Tenaga Kerja
6. Organisasi intern
7. Pembelanjaan
8. Jenis badan usaha yang akan dipilih, dll.
Proses Pendirian Badan Usaha
1. Mengadakan rapat umum pemegang saham.
2. Dibuatkan akte notaris (nama-nama pendiri, komisaris, direksi, bidang usaha, tujuan perusahaan didirikan).
3. Didaftarkan di pengadilan negeri (dokumen : izin domisili, surat tanda daftar perusahaan (TDP), NPWP, bukti diri masing-masing).
4. Diberitahukan dalam lembaran negara (legalitas dari dept. kehakiman).
Adapun yang menjadi pokok yang harus diperhatikan dalam hubungannya dengan pendirian badan usaha ialah :
Tahapan pengurusan izin pendirian
Bagi
perusahaan skala besar hal ini menjadi prinsip yang tidak boleh dihilangkan
demi kemajuan dan pengakuan atas perusahaan yang bersangkutan. Hasil akhir pada
tahapan ini adalah sebuah izin prinsip yang dikenal dengan Letter of Intent
yang dapat berupa izin sementara, izin tetap hinga izin perluasan. Untk beerapa
jenis perusahaan misalnya, sole distributor dari sebuah merek dagang, Letter of
Intent akan memberi turunan berupa Letter of Appointment sebagai bentuk surat
perjanjian keagenan yang merupakan izin perluasan jika perusahaan ini memberi
kesempatan pada perusahaan lain untuk mendistribusikan barang yang diproduksi.
Tahapan pengesahan menjadi badan hukum
Tahapan pengesahan menjadi badan hukum
Tidak
semua badan usaha mesti ber badan hukum. Akan tetapi setiap usaha yang memang
dimaksudkan untuk ekspansi atau berkembang menjadi berskala besar maka hal yang
harus dilakukan untuk mendapatkan izin atas kegiatan yang dilakukannya tidak
boleh mengabaikan hukum yang berlaku. Izin yang mengikat suatu bentuk usaha
tertentu di Indonesia memang terdapat lebih dari satu macam. Adapun pengakuan
badan hukum bisa didasarkan pada Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD),
hingga Undang-Undang Penanaman Modal Asing ( UU PMA ).
Tahapan penggolongan menurut bidang yang dijalani
Tahapan penggolongan menurut bidang yang dijalani
Badan
usaha dikelompokkan kedalam berbagai jenis berdasarkan jenis bidang kegiatan
yang dijalani. Berkaitan dengan bidang tersebut, maka setiap pengurusan izin
disesuaikan dengan departemen yang membawahinya seperti kehutanan,
pertambangan, perdagangan, pertanian dsb. Badan hukum.
Tahapan mendapatkan pengakuan, pengesahan dan izin dari departemen lain yang terkait
Departemen tertentu yang berhubungan langsung dengan jenis kegiatan badan usaha akan mengeluarkan izin. Namun diluar itu, badan usaha juga harus mendapatkan izin dari departemen lain yang pada nantinya akan bersinggungan dengan operasional badan usaha misalnya Departemen Perdagangan mengeluarkan izin pendirian industri pembuatan obat berupa SIUP. Maka sebgai kelanjutannya, kegiatan ini harus mendapatkan sertifikasi juga dari BP POM, Izin Gangguan atau HO dari Dinas Perizinan, Izin Reklame, dll.
Tahapan mendapatkan pengakuan, pengesahan dan izin dari departemen lain yang terkait
Departemen tertentu yang berhubungan langsung dengan jenis kegiatan badan usaha akan mengeluarkan izin. Namun diluar itu, badan usaha juga harus mendapatkan izin dari departemen lain yang pada nantinya akan bersinggungan dengan operasional badan usaha misalnya Departemen Perdagangan mengeluarkan izin pendirian industri pembuatan obat berupa SIUP. Maka sebgai kelanjutannya, kegiatan ini harus mendapatkan sertifikasi juga dari BP POM, Izin Gangguan atau HO dari Dinas Perizinan, Izin Reklame, dll.
Syarat Sah Kontrak (Perjanjian)
Menurut
Pasal 1338 ayat (1), perjanjian yang mengikat hanyalah perjanjian yang sah.
Untuk itu, pembuatan perjanjian harus mempedomani Pasal 1320 KHU Perdata yang
menetapkan empat syarat sahnya perjanjian, yaitu:
1. Kesepakatan
1. Kesepakatan
Kesepakatan
di sini adalah adanya rasa ikhlas atau saling memberi dan menerima atau
sukarela di antara pihak-pihak yang membuat perjanjian tersebut. Kesepakatan
tidak ada apabila kontrak dibuat atas dasar paksaan, penipuan, atau kekhilafan.
2. Kecakapan
Kecakapan
di sini berarti para pihak yang membuat kontrak haruslah orang-orang yang oleh
hukum dinyatakan sebagai subyek hukum. Pada dasarnya semua orang menurut hukum
cakap untuk membuat kontrak. Yang tidak cakap adalah orang-orang yang
ditentukan oleh hukum, yaitu anak-anak, orang dewasa yang ditempatkan di bawah
pengawasan (curatele), dan orang sakit jiwa. Anak-anak adalah mereka yang belum
dewasa yang menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan belum
berumur 18 (delapan belas) tahun. Meskipun belum berumur 18 (delapan belas)
tahun, apabila seseorang telah atau pernah kawin dianggap sudah dewasa, berarti
cakap untuk membuat perjanjian.
3. Hal tertentu
3. Hal tertentu
Maksudnya
objek yang diatur kontrak harus jelas, setidak-tidaknya dapat ditentukan. Jadi,
tidak boleh samar-samar. Hal ini penting untuk memberikan jaminan atau
kepastian kepada pihak-pihak dan mencegah timbulnya kontrak fiktif.
4. Sebab yang dibolehkan
Maksudnya
isi kontrak tidak boleh bertentangan dengan perundang-undangan yang bersifat
memaksa, ketertiban umum, dan atau kesusilaan.
Cara Membuat Kontrak (Perjanjian) Kerja
1. Masa Percobaan
Cara Membuat Kontrak (Perjanjian) Kerja
1. Masa Percobaan
Masa
percobaan dimaksudkan untuk memperhatikan calon buruh (magang), mampu atau
tidak untuk melakukan pekerjaan yang akan diserahkan kepadanya serta untuk
mengetahui kepribadian calon buruh (magang).
Mengenai pengaturan masa percobaan (Pasal 7 Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. : PER-04/MEN/1986 tentang Tata Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Jasa dan Ganti Kerugian) ditentukan bahwa :
Mengenai pengaturan masa percobaan (Pasal 7 Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. : PER-04/MEN/1986 tentang Tata Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Jasa dan Ganti Kerugian) ditentukan bahwa :
·
.
Hubungan kerja yang mempersyaratkan adanya masa percobaan, harus dinyatakan
secara tertulis.
·
2.
Lamanya masa percobaan sebagaimana dimaksud ayat (1) paling lama 3 (tiga) bulan
dan boleh diadakan hanya untuk satu kali percobaan.
·
3.
Ketentuan adanya masa percobaan tidak berlaku untuk Perjanjian Kerja Waktu
Tertentu.
Lama masa percobaan paling lama 3 (tiga) bulan, yang berarti bahwa masa percobaan dapat diadakan untuk waktu kurang dari 3 (tiga) bulan, misalnya 1 (bulan), 1 1/2 (satu setengah) bulan, 2 (dua) bulan, 2 1/2 (dua setengah) bulan. Jika masa percobaan lamanya kurang dari 3 (tiga) bulan, tidak boleh diadakan masa percobaan lain dengan dalih lamanya masa percobaan belum mencapai 3 (tiga) bulan, sebab masa percobaan hanya boleh diadakan 1 (satu) kali saja. Masa masa percobaan ini harus dinyatakan secara tertulis lebih dahulu.
Lama masa percobaan paling lama 3 (tiga) bulan, yang berarti bahwa masa percobaan dapat diadakan untuk waktu kurang dari 3 (tiga) bulan, misalnya 1 (bulan), 1 1/2 (satu setengah) bulan, 2 (dua) bulan, 2 1/2 (dua setengah) bulan. Jika masa percobaan lamanya kurang dari 3 (tiga) bulan, tidak boleh diadakan masa percobaan lain dengan dalih lamanya masa percobaan belum mencapai 3 (tiga) bulan, sebab masa percobaan hanya boleh diadakan 1 (satu) kali saja. Masa masa percobaan ini harus dinyatakan secara tertulis lebih dahulu.
2. Yang Dapat Membuat Perjanjian Kerja
Pembuatan
kontrak kerja hanya dapat dilakukan oleh orang dewasa. Pengertian orang dewasa
di sini adalah:
• Menurut KUH Perdata, seseorang dianggap telah dewasa dan karenanya mampu bertindak dalam lalu lintas hukum, jika telah berumur 21 (dua puluh satu) tahun atau telah kawin.
• Menurut Hukum Adat, seseorang disebut sebagai orang dewasa jika sudah dipandang sebagai akil balik atau sudah kawin. Biasanya telah berumur 16 (enam belas) tahun atau 18 (delapan belas) tahun.
• Menurut Hukum Perburuhan, orang dewasa ialah orang laki-laki maupun perempuan yang berumur 18 tahun ke atas (Pasal 1 ayat (1) huruf b Undang-undang No. 12 Tahun 1948 tentang Undang-Undang Kerja Tahun 1984).
Berdasarkan
uraian di atas maka orang yang dapat membuat perjanjian kerja adalah orang
laki-laki maupun perempuan yang berumur 18 tahun ke atas, tidak peduli sudah
kawin atau belum.
Menurut hukum perburuhan, orang yang belum dewasa dibagi atas :
• Anak, ialah orang laki-laki maupun perempuan yang berumur 14 tahun ke bawah.
• Orang muda, ialah orang laki-laki maupun perempuan yang berumur di atas 14 tahun, akan tetapi di bawah 18 tahun.
Dalam Undang-undang Kerja disebutkan bahwa anak tidak boleh menjalankan pekerjaan (pasal 2), dengan kata lain anak tidak dapat mengadakan perjanjian kerja.
3. Bentuk Perjanjian Kerja
Menurut hukum perburuhan, orang yang belum dewasa dibagi atas :
• Anak, ialah orang laki-laki maupun perempuan yang berumur 14 tahun ke bawah.
• Orang muda, ialah orang laki-laki maupun perempuan yang berumur di atas 14 tahun, akan tetapi di bawah 18 tahun.
Dalam Undang-undang Kerja disebutkan bahwa anak tidak boleh menjalankan pekerjaan (pasal 2), dengan kata lain anak tidak dapat mengadakan perjanjian kerja.
3. Bentuk Perjanjian Kerja
Bentuk
dari Perjanjian Kerja untuk waktu tertentu berbeda dengan perjanjian kerja
untuk waktu tidak tertentu.
Bagi perjanjian kerja untuk waktu tertentu harus dibuat secara tertulis dengan menggunakan bahasa Indonesia dan tulisan latin, serta harus memuat :
1. nama dan alamat pengusaha/perusahaan
2. nama, alamat, umur dan jenis kelamin buruh
3. jabatan atau jenis/macam pekerjaan
4. besarnya upah serta cara pembayarannya
5. hak dan kewajiban buruh
6. hak dan kewajiban pengusaha
7. syarat-syarat kerjanya
8. jangka waktu berlakunya perjanjian kerja
9. tempat atau lokasi kerja
10. tempat dan tanggal Perjanjian Kerja dibuat dan tanggal mulai berlaku.
Perjanjian kerja untuk waktu tertentu dibuat rangkap 3 (tiga) dan masing-masing untuk buruh, pengusaha dan Kantor Departemen Tenaga Kerja setempat.
Bagi perjanjian kerja untuk waktu tertentu harus dibuat secara tertulis dengan menggunakan bahasa Indonesia dan tulisan latin, serta harus memuat :
1. nama dan alamat pengusaha/perusahaan
2. nama, alamat, umur dan jenis kelamin buruh
3. jabatan atau jenis/macam pekerjaan
4. besarnya upah serta cara pembayarannya
5. hak dan kewajiban buruh
6. hak dan kewajiban pengusaha
7. syarat-syarat kerjanya
8. jangka waktu berlakunya perjanjian kerja
9. tempat atau lokasi kerja
10. tempat dan tanggal Perjanjian Kerja dibuat dan tanggal mulai berlaku.
Perjanjian kerja untuk waktu tertentu dibuat rangkap 3 (tiga) dan masing-masing untuk buruh, pengusaha dan Kantor Departemen Tenaga Kerja setempat.
Perjanjian kerja untuk waktu tertentu harus didaftarkan pada Kandep setempat dalam waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak ditandatangani. Biaya-biaya dalam rangka pembuatan perjanjian kerja menjadi tanggungan pengusaha.
Bagi perjanjian kerja untuk waktu tidak tertentu bentuknya bebas artinya dapat dibuat secara tertulis maupun lisan. Selain itu bahasa maupun yang digunakan juga bebas, demikian juga dibuat rangkap berapa terserah pada kedua belah pihak.
4. Isi Perjanjian Kerja
Baik dalam
KUH Perdata maupun dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER-05/PER/1986
tentang Kesepakatan Kerja Untuk Waktu Tertentu tidak ditentukan tentang isi
dari perjanjian kerja. Pada pokoknya isi dari perjanjian kerja tidak dilarang
oleh peraturan perundangan atau tidak bertentangan dengan ketertiban atau
kesusilaan.
Dalam praktek, pada umumnya isi perjanjian kerja biasanya mengenai besarnya upah, macam pekerjaan dan jangka waktunya.
Peraturan perusahaan adalah peraturan yang dibuat oleh pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja, sedangkan perjanjian perburuhan adalah perjanjian yang dibuat oleh serikat pekerja dengan pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja.
5. Jangka Waktu Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tertentu
Dalam praktek, pada umumnya isi perjanjian kerja biasanya mengenai besarnya upah, macam pekerjaan dan jangka waktunya.
Peraturan perusahaan adalah peraturan yang dibuat oleh pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja, sedangkan perjanjian perburuhan adalah perjanjian yang dibuat oleh serikat pekerja dengan pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja.
5. Jangka Waktu Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tertentu
Dalam
perjanjian kerja untuk waktu tertentu yang didasarkan atas jangka waktu
tertentu, dapat diadakan paling lama 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang hanya
1 (satu) kali saja dengan waktu yang sama, tetapi paling lama 1 (satu) tahun.
Untuk mengadakan perpanjangan pengusaha harus memberitahukan maksudnya secara
tertulis kepada buruh selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum perjanjian
kerja untuk waktu tertentu tersebut berakhir.
Perjanjian kerja untuk waktu tertentu yang didasarkan atas jangka waktu tertentu dapat diperbaharui hanya 1 (satu) kali saja dan pembeharuan tersebut baru dapat diadakan setelah 21 (dua puluh satu) hari dari berakhirnya perjanjian kerja untuk waktu tertentu tersebut.
6. Penggunaan Perjanjian Kerja
Perjanjian
kerja untuk waktu tertentu hanya dapat diadakan untuk pekerjaan tertentu yang
menurut sifat, jenis atau kegiatannya akan selesai dalam waktu tertentu, yaitu
:
• Sekali selesai atau sementara sifatnya
• Diperkirakan untuk waktu yang tidak terlalu lama akan selesai
• Bersifat musiman atau yang berulang kembali
• Bukan merupakan kegiatan pokok suatu perusahaan atau hanya merupakan penunjang
• Berhubungan dengan produk baru, atau kegiatan baru atau tambahan yang masih dalam percobaan atau penjajagan.
Bagi perjanjian kerja untuk waktu tidak tertentu dapat diadakan untuk semua pekerjaan, tidak membedakan sifat, jenis dan kegiatannya.
7. Uang Panjar
Jika pada
suatu pembuatan perjanjian kerja diberikan oleh majikan dan diterima oleh buruh
uang panjar, maka pihak manapun tidak berwenang membatalkan kontrak
(perjanjian) kerja itu dengan jalan tidak meminta kembali atau mengembalikan
uang panjar (Pasal 1601e KUH Perdata). Meskipun uang panjar dikembalikan atau
dianggap telah hilang, perjanjian kerja tetap ada.Untuk Keppres belum ada
pengaturan lebih lanjut mengenai kontrak kerja.
Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang perjanjian kontrak kerja bagi (Serikat Buruh) adalah PP No. 49 Tahun 1954 tentang Cara Membuat dan Mengatur Perjanjian Perburuhan.
Untuk kontrak kerja (tenaga lokal) dilingkungan MIGAS pada prinsipnya inti dari semua syarat, sifat dari kontrak tersebut adalah sama hanya isi dan pelaksanaan kontrak kerja tergantung dari kebijakan masing-masing perusahaan.
Draft Kontrak Kerja
Berikut ini merupkan contoh surat perjanjian (kontrak) kerja dalam bidang IT ;
Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang perjanjian kontrak kerja bagi (Serikat Buruh) adalah PP No. 49 Tahun 1954 tentang Cara Membuat dan Mengatur Perjanjian Perburuhan.
Untuk kontrak kerja (tenaga lokal) dilingkungan MIGAS pada prinsipnya inti dari semua syarat, sifat dari kontrak tersebut adalah sama hanya isi dan pelaksanaan kontrak kerja tergantung dari kebijakan masing-masing perusahaan.
Draft Kontrak Kerja
Berikut ini merupkan contoh surat perjanjian (kontrak) kerja dalam bidang IT ;
BAB II
2.
Sumber Daya Manusia dan Organisasi
Sumber daya manusia atau biasa disingkat
menjadi SDM potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan
perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu
mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju
tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan
berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti
sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi. Oleh
karena itu, dalam bidang kajian psikologi, para praktisi SDM harus mengambil
penjurusan industri dan organisasi.
Aspek-aspek yang digunakan pada Sumber
Daya Manusia:
1.
Struktur Organisasi
Struktur adalah cara sesuatu disusun
atau dibangun. Organisasi adalah suatu wadah berkumpulnya minimal dua orang
untuk mencapai sebuah tujuan..
Jadi,Struktur Organisasi adalah Suatu
susunan dan hubungan antara tiap bagian secara posisi yang ada pada perusahaaan
dalam menjalin kegiatan operasional untuk mencapai tujuan.
2.
Sistem Penggajian
Masalah Gaji/Pendapatan/Imbalan Kerja
bagi Karyawan merupakan hal yang sensitif dan berpengaruh langsung pada
produktivitas kerja individu.
Bagi Perusahaan, sistem gaji yang telah
ada bukan semata-mata hanya untuk memenuhi Peraturan Pemerintah dalam kaitannya
dengan Upah Minimum Regional (UMR), tetapi yang lebih penting lagi yaitu untuk
menciptakan “keseimbangan/ fairnesses” antara apa yang diberikan Karyawan pada
Perusahaan diimbangi oleh apa yang diberikan Perusahaan untuk Karyawannya.
Hal ini tampaknya sederhana, tetapi
dalam prakteknya sangatlah sulit, terlebih lagi bila Perusahaan belum memiliki
Sistem Gaji yang mengacu pada “obyektivitas” beban kerja (work load) bagi para
karyawannya. Apabila Perusahaan telah memiliki Sistem Gaji melalui pendekatan
metode tertentu yang bersifat kwantitatif, akan sangat membantu bagi
peyelenggaraan pemeliharaan SDM.
Sistem Gaji dengan pendekatan
“kwantitatif” pada umumnya akan lebih mudah diterima dan difahami bagi setiap
pekerjaan memiliki nilai/skor sebagai hasil pembobotan. Skor tersebut akan mencerminkan beban kerja
bagi individu yang memangku pekerjaan tersebut.
MANFAAT SISTEM PENGGAJIAN .
Manfaat Umum: Kemanfaatan sistem
penggajian pada umumnya merupakan gabungan antara
Tujuan Manajemen Perusahaan dan harapan
para Karyawan seperti antara lain :
Sebagai daya tarik bagi tenaga kerja
yang diperlukan oleh Perusahaan.
Memelihara keberadaan Karyawan untuk
tetap bergabung dengan Perusahaan.
Merupakan “imbalan/kompensasi” yang
setimpal atas prestasi yang telah diberikan Karyawan.
Mencerminkan adanya keadilan yang
mendasari perhitungan pembayaran imbalan untuk setiap pekerjaan sesuai dengan
perbedaan masing-masing kontribusinya pada Perusahaan.
Tidak bertentangan dengan peraturan
Pemerintah.
Tidak melebihi kemampuan keuangan
Perusahaan, tetapi juga cukup atraktif bagi perusahaan sejenis
Manfaat Khusus : Dengan sistem
penggajian yang mendasarkan diri pada “beban kerja” (work load) dan dilakukan
pembobotan secara kwantitatif, maka akan diperoleh manfaat antara lain :
Terukur bagi setiap pekerjaan; karena
masing-masing memiliki nilai/skor yang ditentukan atau disepakati secara
bersama-sama.
Mudah dilakukan penyesuaian terhadap keadaan/perkembangan
ekonomi terutama atas terjadinya laju inflasi tahunan.
Fair; karena sebanding dengan karya
individu yang disumbangkan untuk tempat kerjanya.
3.
Proses rekruitmen
Rekruitmen (penarikan) adalah proses
mendapatkan sejumlah calon tenaga kerja yang kualifaid untuk jabatan/pekerjaan
utama di lingkungan suatu organisasi atau perusahaan (Nawawi,2000:167).
Berdasarkan pengertian tersebut bearti rukrutmen merupakan langkah pertama
dalam rangka menerima seseorang dalam proses pengupahan.
Proses rekrutmen meliputi beberapa poin
penting:
1. Penyusunan strategi untuk merekrut
Di dalam penyusunan strategi ini,
departemen sumber daya manusia bertanggung jawab didalam menentukan
kualifikasi-kualifikasi pekerjaan, bagaimana karyawan akan direkrut, di mana,
dan kapan.
2. Pencarian pelamar-pelamar kerja
Setelah rencana dan strategi perekrutan
disusun, aktivitas perekrutan sesungguhnya bisa berlangsung, melalui
sumber-sumber perekrutan yang ada. Banyak atau sedikitnya pelamar dipengaruhi
oleh usaha dari pihak perekrut di dalam menginformasikan lowongan, salah
satunya adanya ikatan kerjasama yang baik antara perusahaan dengan
sumber-sumber perekrutan external seperti sekolah, universitas.
3. Penyisihan pelamar-pelamar yang tidak
cocok / penyaringan
Setelah lamaran-lamaran diterima,
haruslah disaring guna menyisihkan individu yang tidak memenuhi syarat
berdasarkan kualifikasi-kualifikasi pekerjaan. Di dalam proses ini memerlukan
perhatian besar khususnya untuk membendung diskualifikasi karena alasan yang
tidak tepat, sehingga di dalam proses ini dibutuhkan kecermatan dari pihak
penyaring.
4. Pembuatan kumpulan pelamar
Kelompok pelamar (applicant pool)
terdiri atas individu-individu yang telah sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan oleh perekrut dan merupakan kandidat yang layak untuk posisi yang
dibutuhkan.
BAB III
3. Spesifikasi Produk
Spesifikasi didefinisikan sebagai uraian yang terperinci
mengenai persyaratan kinerja (performance) barang/jasa atau uraian yang
terperinci mengenai persyaratan kualitas material dan pekerjaan yang diberikan
penyedia (conformance) barang/jasa
Uraian
spesifikasi hendaknya memenuhi 5 W + 1 H. What mengandung unsur kualitas dan
kuantitas barang/jasa. When mewakili waktu. Where mengandung unsur lokasi. Who
menyangkut target kelompok penyedia yang dapat mengadakan barang/jasa. How
menunjukkan cara yang tepat untuk menjamin value barang/jasa yang didapatkan.
Terakhir why mewakili keterikatan barang/jasa dengan sasaran kegiatan.
a. Spesifikasi
performance
Spesifikasi performance ditandai dengan penggunaan kriteria
kinerja. Misalkan kebutuhan pendingin ruangan pertemuan 10×10 m maka ditetapkan
spesifikasi kinerja berupa suhu terendah ruangan 20oC dan suhu tertinggi pada kondisi kapasitas penuh 22oC. Disini didorong keahlian penyedia dalam menjamin kinerja
yang dibutuhkan.
Spesifikasi
performance lebih dianjurkan karena lebih mudah disusun dan mampu menjamin
tercapainya kebutuhan. Kriteria performance berorientasi pada kinerja tidak
hanya tampilan fisik dari barang/jasa, ini berdampak pada tingkat pengendalian
yang lebih mudah.
Untuk
barang/jasa penyedialah selalu lebih ahli dibanding user. Dengan spesifikasi
performance penyedia akan terpacu memberikan inovasi terbaiknya bebas dari
keterbatasan pengetahuan user. Kemudian resiko terbesar ada pada penyedia,
artinya resiko kegagalan kinerja ditanggung penyedia. Ini memudahkan user dalam
mengendalikan kontrak.
Kendala
yang dihadapi dengan spesifikasi performance adalah kesulitan dalam evaluasi
penawaran untuk pengadaan yang berbeda, meski barang/jasanya sama. Penyedia
memerlukan sumber daya yang lebih terkait waktu dan keahlian dalam
mempersiapkan tanggapan rinci penawaran. Tidak adanya detail persyaratan teknis
membuat proses evaluasi teknis memakan waktu lama. Resiko lain adalah tidak
selalu menjamin user mendapatkan barang/jasa sama persis seperti diharapkan.
Untuk itu beban pengujian kinerja harus dilakukan oleh user.
Spesifikasi
performance sifatnya strategis dalam upaya terbangunnya sekumpulan spesifikasi
standar. Dalam teori Pareto yaitu hukum 80:20, spesifikasi perfomance murni
cukup diterapkan pada 20% paket pekerjaan. Sedangkan 80%-nya dapat ditangani
dengan spesifikasi standar hingga brand.
b. Spesifikasi
Conformance
Mudah
dikenali melalui adanya kriteria detail. Meski begitu sesuai dengan ketentuan
P54/2010 spesifikasi tidak diperbolehkan mengandung unsur rekayasa yang
menghalangi persaingan seperti mengarah kepada produk tertentu, kecuali untuk
suku cadang.
Contoh
1 : Spesifikasi Conformance AC :
·
Quantity
: 4 unit
·
Pendinginan
Kapasitas: 9000
·
Timer
·
Pemurni
udara: Air Purifying System
·
Remote
Control: Yes
·
Konsumsi
Daya: 800 Watt
·
EER
(Btu / JW): 1PK
·
Garansi:
1 Tahun (Parts & Jasa) 3 Tahun (Kompresor)
|
Kelebihan
spesifikasi conformance adalah mampu menjelaskan secara rinci
persyaratan teknis dan fisik dalam dokumen pemilihan dan kontrak. Bagi user
yang memiliki keahlian atau spesialisasi pada barang/jasa yang diadakan,
spesifikasi ini tepat digunakan. Alasannya user dapat mengendalikan resiko dan
memastikan barang/jasa yang didapat persis sesuai dengan yang disusun. Evaluasi
teknis menjadi sangat mudah karena kriterianya rinci.
Kelemahan
spesifikasi conformance terletak pada seberapa jauh penguasaan
detail spesifikasi dari user. Begitu user tidak ahli dalam barang/jasa yang
diadakan maka kontrol sepenuhnya ada pada penyedia. Tidak jarang spesifikasi
yang disusun justru mengulang hal-hal yang sudah sangat dipahami oleh penyedia.
Sering terjadi spesifikasi yang digunakan adalah spesifikasi lama tanpa
melakukan penyesuaian terkait lokasi dan waktu.
Kekeliruan
dalam penyusunan spesifikasi conformance tidak dapat diperbaiki dan menghambat
inovasi dari penyedia dalam memberikan kualitas barang/jasa terbaik. Seperti
ditunjukkan spesifikasi (contoh 1). Dikaitkan dengan kebutuhan
pendinginan ruang pertemuan 10×10 m. Maka ketika 4 unit
AC kapasitas 1 PK terpasang dengan baik. Kemudian suhu ruangan pada saat full
capacity tidak sesuai yang diharapkan, user tidak
dapat menuntut penyedia memperbaiki. Karena secara teknis spesifikasi sudah
dipenuhi. Untuk itu sebaiknya berhati-hati menggunakan spesifikasi conformance.
Segmentasi Produk
Segmentasi
Pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu
produk kedalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen.
Berdasarkan definisi diatas diketahui bahwa pasar suatu produk tidaklah
homogen, akan tetapi pada kenyataannya adalah heterogen. Pada dasarnya
segmentasi pasar adalah suatu strategi yang didasarkan pada falsafah manajemen
pemasaran yang orientasinya adalah konsumen. Dengan melaksanakan segmentasi
pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang
dimiliki perusahaan dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam
rangka memberikan kepuasan bagi konsumen.
Ada
empat ktiteria yang harus dipenuhi segmen pasar agar proses segmentasi pasar
dapat dijalankan dengan efektif dan bermanfaat bagi perusahaan, yaitu:
·
Terukur
(Measurable), artinya segmen pasar tesebut dapat diukur, baik besarnya, maupun
luasnya serta daya beli segmen pasar tersebut.
·
Terjangkau
(Accessible), artinya segmen pasar tersebut dapat dicapai sehingga dapat dilayani
secara efektif.
·
Cukup
luas (Substantial), sehingga dapat menguntungkan bila dilayani.
·
Dapat
dilaksanakan (Actjonable), sehingga semua program yang telah disusun untuk
menarik dan melayani segmen pasar itu dapat efektif.
Kebijakan
segmentasi pasar haruslah dilakukan dengan menggunakan ktiteria tertentu.
Tentunya segmentasi ini berbeda antara barang industri dengan barang konsumsi.
Namun dengan demikian secara umum setiap perubahan akan mensegmentasikan
pasarnya atas dasar :
a. Segmentasi
Atas Dasar Geografis
Segmentasi
pasar ini dilakukan dengan cara membagi pasar kedalam unit-unit geografis
seperti negara, propinsi, kabupaten. kota, desa, dan lain sebagainya. Dalam hal
ini perusahaan akan beroperasi disemua segmen, akan tetapi, harus memperhatikan
perbedaan kebutuhan dan selera yang ada dimasing-masing daerah.
Segmen
pasar berdasarkan faktor geografi merupakan tujuan pasar dalam unitgeografis
yang berbeda. Pada segmen ini, advertiser memutuskan dalam mendesain produk
yang mengacu pada :
1)
Beroperasinya produk ke dalam satu atau beberapa wilayah geografis, seperti
iklan rokok Long Beach ditujukan kepada masyarakat wilayah Asean yang berselera
rokok putih,
2)
Beroperasinya produk ke dalam semua wilayah dengan memperhatikan
variasi-variasi kebutuhan dan pilihan geografis, seperti Indomierasa
kedaerahan, ada rasa Rawon Surabaya, Sate Madura, Rendang Padang dan lain-lain.
Jenis
produk yang berdasarkan kewilayahan tersebut sering dilakukan advertiser dalam
menciptakan desain periklanan ke local genius. Perbedaan konsep acuan pada
daerah tertentu dalam desain periklanan yang memberikan kekhasan daerah
tertentu, seperti seni dan budaya yang ada, merupakan penekanan informasi yang
melekat pada produk. Sebagai contoh daerah Jawa Timur yang mengangkat seni
Ludruk, Jawa Tengah mengangkat seni Wayang Purwa, Jawa Barat dengan seni
jaipongannya, Bali yang diekpos tari Kecaknya dan daerah lain atau budaya yang
ada di daerahnya untuk diangkat sebagai pendukung tampilnya suatu iklan.
Seperti iklan rokok Djie Sam Soe 234 kretekyang selalu mengangkat seni dan
budaya sebagai pendukung misi “produk warisan paraleluhur”.
b.
Segmentasi Atas Dasar Demografis
Segmentasi
pasar ini dapat dilakukan dengan cara memisahkan pasar kedalam
kelompok-kelompok yang didasarkan pada variabel-variabel demografis, seperti
umur, jenis kelamin, besarnya keluarga, pendapatan, agama, pendidikan,
pekerjaan, dan lain-lain.
Setidaknya
ada lima alasan mengapa pendekatan demografi ini hampir selalu disertakan,
antara lain adalah informasi demografi adalah informasi yang mudah dijangkau
dan relatif lebih murah untuk mengidentifikasikan target market, informasi
demografi memberikan insight tentang trend yang sedang terjadi, meski tidak
dapat untuk meramalkan perilaku konsumen, demografi dapat dilihat untuk melihat
perubahan permintaan aneka produk dan yang terakhir demografi dapat digunakan
untuk mengevaluasi kampanye-kampanye pemasaran.
c.
Segmentasi Atas Dasar Psychografis
Segmentasi
pasar ini dilakukan dengan cara membagi-bagi konsumen kedalam kelompok-kelompok
yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, berbagai ciri kepribadian,
motif pembelian, dan lain-lain.
Penilaian
konsumen dan orientasi nilai yang muncul dapat membantu marketer untuk
mengenali peluang produk yang baru dan meletakkan produk tersebut dalam posisi
yang bagus dalam segmen konsumen. Misalnya, seperti nilai “kesenangan”, “hidup
yang menyenangkan”, hidup yang nyaman” dan “penilaian diri”, akan meningkatkan
aspek kepentingannya, sehingga para marketer dapat menemukan brand untuk
produk, warna dan desain yang menonjolkan nilai-nilai yang penting ini.
Variabel
geografis dan demografi secara tradisional menjadi variabel utama dalam
segmentasi pasar. Meskipun demikian, harus juga dipertimbangkan faktor
psikografis (kelas sosial, personalitas, dan gaya hidup ) yang membedakan
setiap orang dalam kelompok geografis atau demografi. Dalam segmentasi
psikografi, pasar dibagi dalam sejumlah kelas sosial, karakteristik personal,
dan atau gaya hidup.
ð Kelas
Sosial
Karakteristik
yang berbeda dan keinginan orang-orang dalam kelas yang berbeda untuk membuat
sebuah kelas sosial berbasiskan segmentasi pasar seperti untuk minuman,
perabotan, layanan keuangan, mobil, pakaian, hotel, aktivitas hiburan, dll.
Para penjual seringkali menggunakan kelas sosial dalam melakukan segmentasi
pasar mereka. Departemen store yang mewah, misalnya, yang melayani kelas atas
saat toko diskon yang murah melayani pasar keluarga dan kelas yang dibawahnya .
Pemasar
yang menggunakan kelas sosial untuk membagi pasar mereka dalam membangin
produk, mendesain iklan, menghias toko, mengembangkan elemen-elemen lain dalam
pemasaran mereka sehingga terlihat berebda dalam kelas sosial sasaran mereka.
Misalnya Perusahaan General Wine & Spirits menggunakan slogan “Apa yang
diberikan orang kaya untuk kemakmurannya ” dalam mempromosikan Whiskey Royal
Salute Scotch .
ð Personalitas
Ketika
para pemasar mencoba segmen pasar berdasarkan variabel personalitas, mereka
mencoba untuk menawarkan brand yang menggambarkan (atau “personalitas brand”)
yang akan terlihat khusus bagi konsumen. Hal ini bisa dijabarkan meliputi
kompulsif, kompetitif, ektrovet, ramah, otoriter, ambisius, dan agresif. Bank
yang mempromosikan dirinya sebagai “bersahabat” dan memerintahkan petugas
pelayanan konsumen untuk memanggil mereka dengan nama pertamanya, berusaha
untuk bersahabat dengan orang-orang. Beberapa pemasar kosmetik dan beberapa
sasaran keuangan membidik individu yang agresif .
Meskipun
beberapa studi telah menyarankan hubungan antara karakteristik kepribadian
beberapa perilaku pembeli, hasil dari banyak penelitian belum konklusif. Namun
demikian, beberapa pemasar, seperti ditunjukkan di atas, mencoba untuk membagi
pasar berdasarkan kepribadian, percaya bahwa kepribadian mempengaruhi produk dan
merek yang akan dibeli konsumen.
ð Gaya
Hidup
Segmentasi
berdasarkan gaya hidup adalah metode terbaru dalam mengenali aspek dalam
kehidupan orang-orang dalam melakukan pembelian. Hal ini melibatkan menanyai
responden terhadap indikasi seberapa kuat mereka setuju atau tidak setuju
terhadap serangkaian pernyataan (mungkin sebanyak dua puluh lima halaman
pertanyaan) yang meliputi aktivitas mereka, minatnya, dan opini (yang disebut
sebagai pertanyaan AIO /activities, interest, opinions).
Dengan
menganalisa tanggapan mereka, para pemasar dapat menentukan jika ada perbedaan
antar kelompok konsumen. Jika pengelompokan tersebut ada, maka pemasar memiliki
profil gaya hidup dari konsumen untuk setiap kelompok.
Para
pemasar akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang gaya hidup,
bagaimana pembelian suatu produk dalam gaya hidup mereka, produk lain apa yang
mungkin mereka beli , dan jenis tema iklan apa yang akan menarik bagi mereka.
Toko seperti Stuarts Department Stores yang memilih orang-orang dengan pendapatan
di bawah sebagai sasaran mereka, memasukkan kebiasaan belanja mereka. Toko
tersebut mengetahuiu, misalnya, bahwa orang-orang ini tidak akan membeli hadiah
sesuai dengan musim sampai musim itu selesai.
Analisis Situasi Pasar
Perubahan
situasi pasar belakang ini banyak disebabkan oleh adanya perubahan kebutuhan
pembeli, teknologi yang semakin berkembang, berubahnya kekuatan sosial ekonomi,
dan kegiatan persaingan antar produsen.Menurut Cravens (2000), Analisa situasi
pasar persaingan adalah langkah pertama dalam merancang strategi baru atau
mengkaji strategi yang sudah ada. Analisa situasi ini dilakukan setelah
strategi diimplikasikan untuk menentukan perubahan strategi yang diperlukan.
Penilaian situasi biasanya pendefinisian dan penganalisaan pasar, dan analisa
pesaing.
Pasar berubah karena adanya perubahan kebutuhan pembeli, teknologi baru, kekuatan sosial ekonomi, dan kegiatan persaingan. Perubahan-perubahan ini mnciptakan peluang dan ancaman baru bagi perusahaan untuk melayani pasar. Sebelum membahas tentang analisis pasar, alangkah baiknya untuk mengetahui sedikit gambaran tentang orientasi pasar. Orientasi pasar secara umum ada dua jenis. Pertama untuk memenuhi kebutuhan atau market driven. Contohnya kebutuhan sehari-hari akan berita, kirim pesan, dll. Kedua cenderung mengedukasi pasar atau menciptakan pasar, market driving. Sebagai contoh, dahulu orang tidak membutuhkan teknologi 3G dan video call, tetapi dengan edukasi produk kini sudah menjadi kebutuhan. Sebuah produk tentunya bisa memilih antara keduanya, atau gabungan antara keduanya. Orientasi market driving lebih cocok untuk untuk dunia internet. Kata kuncinya adalah inovasi. Bagaimana membangun inovasi dengan menciptakan ceruk pasar sendiri yang bersifat niche.
Pasar berubah karena adanya perubahan kebutuhan pembeli, teknologi baru, kekuatan sosial ekonomi, dan kegiatan persaingan. Perubahan-perubahan ini mnciptakan peluang dan ancaman baru bagi perusahaan untuk melayani pasar. Sebelum membahas tentang analisis pasar, alangkah baiknya untuk mengetahui sedikit gambaran tentang orientasi pasar. Orientasi pasar secara umum ada dua jenis. Pertama untuk memenuhi kebutuhan atau market driven. Contohnya kebutuhan sehari-hari akan berita, kirim pesan, dll. Kedua cenderung mengedukasi pasar atau menciptakan pasar, market driving. Sebagai contoh, dahulu orang tidak membutuhkan teknologi 3G dan video call, tetapi dengan edukasi produk kini sudah menjadi kebutuhan. Sebuah produk tentunya bisa memilih antara keduanya, atau gabungan antara keduanya. Orientasi market driving lebih cocok untuk untuk dunia internet. Kata kuncinya adalah inovasi. Bagaimana membangun inovasi dengan menciptakan ceruk pasar sendiri yang bersifat niche.
·
Analisa
Pasar
Pasar hendaknya
ditentukan sehingga konsumen dan pesaing dapat dianalisis secara tepat. Menurut
Kotler (2000), syarat adanya pasar adalah harus terdapat orang-orang dengan
kebutuhan dan keinginan tertentu dan satu atau lebih produk yang dapat
memuaskan kebutuhan ini. Selain itu, para pembeli juga mau dan mampu membeli
produk yang memuaskan kebutuhan keinginan mereka.
Pasar produk merupakan produk khusus yang dapat memuaskan sejumlah kebutuhan dan keinginan manusia yang mau dan mampu membelinya (Cravens, 2000). Istilah produk menunjukkan produk fisik atau jasa pelayanan. Defenisi ini memadukan manusia atau organisasi dengan kebutuhan dan keinginan yang hampir sama terhadap suatu kategori produk yang dapat memuaskan keinginan tersebut. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menganalisis pasar :
Pasar produk merupakan produk khusus yang dapat memuaskan sejumlah kebutuhan dan keinginan manusia yang mau dan mampu membelinya (Cravens, 2000). Istilah produk menunjukkan produk fisik atau jasa pelayanan. Defenisi ini memadukan manusia atau organisasi dengan kebutuhan dan keinginan yang hampir sama terhadap suatu kategori produk yang dapat memuaskan keinginan tersebut. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menganalisis pasar :
1. Luas Pasar
Luas pasar bagi perusahaan tidak selalu berarti penjumlahan seluruh populasi penduduk. Populasi penduduk tidak selalu berarti populasi pasar. Populasi pasar (Market population) atau sering disebut sebagai potensial pasar adalah keseluruhan permintaan terhadap produk tertentu pada wilayah dan periode waktu yang berbeda pula. Tidak semua potensi permintaan tersebut mampu dicapai (accesable) atau dilayani oleh industri produk tertentu (keseluruhan perusahaan sejenis). Dan juga tidak semua total pasar tersebut sesuai dengan kapasitas total perusahaan maupun tujuan perusahaan, bagi pasar potensial ini merupakan bagian pasar yang tersedia (available market) bagi perusahaan. Dari potensi pasar yang tersedia tidak semua permintaannya dapat dipenuhi oleh perusahaan produk tertentu karena diperlukan beberapa persyaratan tertentu, misalnya kualitas produk. Sehingga perlu dibedakan lagi pasar yang tersedia dan sekaligus juga memenuhi persyaratan (qualified available market) tertentu. Meskipun demikian, bagian pasar yang tersedia tersebut itupun masih pula diperebutkan oleh pesaing-pesaing perusahaan. Sehingga dapat terjadi, bagian pasar yang dilayani (served marked) perusahaan akan menjadi kecil. Dan juga tidak semua bagian pasar yang dilayani akan menjadikan sasaran (target) pasar bagi perusahaan sesuai dengan kemampuan maupun tujuan perusahaan. Bagi pasar (target market) yang akan dilayani perusahaan adalah sasaran yang merupakan rencana penguasaan pasar. Akan tetapi dalam realisasi, dapat terjadi penguasaan pasar yang dicapai dapat lebih rendah dari rencana. Bagian pasar yang dapat dikuasai adalah pasar actual yang direalisir. Bagian ini bila dibandingkan dengan pasar yang dapat dipenuhi oleh keseluruhan industri adalah kemampuan penguasaan perusahaan atas pasar (market share).
Luas pasar bagi perusahaan tidak selalu berarti penjumlahan seluruh populasi penduduk. Populasi penduduk tidak selalu berarti populasi pasar. Populasi pasar (Market population) atau sering disebut sebagai potensial pasar adalah keseluruhan permintaan terhadap produk tertentu pada wilayah dan periode waktu yang berbeda pula. Tidak semua potensi permintaan tersebut mampu dicapai (accesable) atau dilayani oleh industri produk tertentu (keseluruhan perusahaan sejenis). Dan juga tidak semua total pasar tersebut sesuai dengan kapasitas total perusahaan maupun tujuan perusahaan, bagi pasar potensial ini merupakan bagian pasar yang tersedia (available market) bagi perusahaan. Dari potensi pasar yang tersedia tidak semua permintaannya dapat dipenuhi oleh perusahaan produk tertentu karena diperlukan beberapa persyaratan tertentu, misalnya kualitas produk. Sehingga perlu dibedakan lagi pasar yang tersedia dan sekaligus juga memenuhi persyaratan (qualified available market) tertentu. Meskipun demikian, bagian pasar yang tersedia tersebut itupun masih pula diperebutkan oleh pesaing-pesaing perusahaan. Sehingga dapat terjadi, bagian pasar yang dilayani (served marked) perusahaan akan menjadi kecil. Dan juga tidak semua bagian pasar yang dilayani akan menjadikan sasaran (target) pasar bagi perusahaan sesuai dengan kemampuan maupun tujuan perusahaan. Bagi pasar (target market) yang akan dilayani perusahaan adalah sasaran yang merupakan rencana penguasaan pasar. Akan tetapi dalam realisasi, dapat terjadi penguasaan pasar yang dicapai dapat lebih rendah dari rencana. Bagian pasar yang dapat dikuasai adalah pasar actual yang direalisir. Bagian ini bila dibandingkan dengan pasar yang dapat dipenuhi oleh keseluruhan industri adalah kemampuan penguasaan perusahaan atas pasar (market share).
2. Analisis Potensi Pasar (Market Share
Perusahaan)
Bagian pasar yang mampu dikuasai oleh perusahaan apabila dibandingkan dengan penjualan seluruh industrinya (total penjualan perusahaan yang sejenis) dikenal sebagai Market Share. Sehingga dapat dikatakan bahwa market share merupakan proporsi kemampuan perusahaan terhadap keseluruhan penjualan seluruh pesaing, termasuk penjualan perusahaan itu sendiri. Tingkat market share ditunjukan dan dinyatakan dalam angka prosentase. Atas dasar angka tersebut dapat diketahui kedudukan perusahaan dan juga kedudukan pesaing-pesaingnya dipasar. Sehingga seringkali tingkat market share dapat dipergunakan dalam pedoman atau standart keberhasilan pemasaran perusahaan dalam kedudukannya dengan pesaing-pesaingnya. Market-Share yang merupakan indikator perusahaan yang mampu menjelaskan tentang :
Bagian pasar yang mampu dikuasai oleh perusahaan apabila dibandingkan dengan penjualan seluruh industrinya (total penjualan perusahaan yang sejenis) dikenal sebagai Market Share. Sehingga dapat dikatakan bahwa market share merupakan proporsi kemampuan perusahaan terhadap keseluruhan penjualan seluruh pesaing, termasuk penjualan perusahaan itu sendiri. Tingkat market share ditunjukan dan dinyatakan dalam angka prosentase. Atas dasar angka tersebut dapat diketahui kedudukan perusahaan dan juga kedudukan pesaing-pesaingnya dipasar. Sehingga seringkali tingkat market share dapat dipergunakan dalam pedoman atau standart keberhasilan pemasaran perusahaan dalam kedudukannya dengan pesaing-pesaingnya. Market-Share yang merupakan indikator perusahaan yang mampu menjelaskan tentang :
o kemampuan perusahaan menguasai pasar.
Kemampuan penguasaan pasar dapat dipandang sebagai salah satu indikator keberhasilan. Tujuan perusahaan pada umumnya adalah mempertahankan atau meningkatkan tingkat market share. Sehingga pencapaian tujuan berarti juga dianggap sebagai keberhasilan perusahaan.
Kemampuan penguasaan pasar dapat dipandang sebagai salah satu indikator keberhasilan. Tujuan perusahaan pada umumnya adalah mempertahankan atau meningkatkan tingkat market share. Sehingga pencapaian tujuan berarti juga dianggap sebagai keberhasilan perusahaan.
o Kedudukan (posisi) perusahaan di pasar
persaingan. Berdasaar tingkat market share, kedudukan masing-masing perusahaan
dapat dilakukan urutan atau rangkingnya dalam pasar persaingan. Secara
berturut-turut posisi perusahaan dapat dibedakan sebagai : Marker Leader,
Challenger, Follower, dan Market Nicher. Perlu memilih dan menentukan
perusahaan-perusahaan lain yang dianggap sebagai pesaing perusahaan. Rasio ini,
dikenal sebagai Relative Market Share adalah lebih realistis.
·
Analisis
Lingkungan Eksternal Dan Internal
Analisis SWOT
adalah identifikasi berbagai faktor untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis
ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan
peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(Weaknesses) dan ancaman (Threat). Perencanaan strategis harus menganalisis
faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan,kelemahan, peluang dan ancaman)
dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model
yang paling populer untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT (Rangkuti,
2005:19).
Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matriks SWOT atau disebut juga dengan matriks TOWS. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis
Diagram matriks TOWS
sumber : Rangkuti (2005)
a. Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
b. Strategi ST
Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman
c. Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada
d. Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada, serta menghindari ancaman Analisis SWOT adalah penilaian terhadap hasil identifikasi situasi, untuk menentukan apakah suatu kondisi dikategorikan sebagai kekuatan, kelemahan, peluang atau ancaman (Tripomo, 2005:118).
Kekuatan (Strenghts) adalah situasi internal organisasi yang berupa kompetensi/kapabilitas/sumberdaya yang dimiliki organisasi, yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk menangani peluang dan ancaman.
Kelemahan (Weakness) adalah situasi internal organisasi dimana kopetensi/kapabilitas/sumberdaya organisasi sulit digunakan untuk menangani kesempatan dan ancaman.
Peluang (Opportunity) adalah situasi eksternal organisasi yang berpotensi menguntungkan.
Ancaman (Threat) adalah situasi eksternal organisasi yang berpotensi menimbulkan kesulitan.
Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. Analisis SWOT memandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan (Rangkuti, 2005:19).
Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matriks SWOT atau disebut juga dengan matriks TOWS. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis
Diagram matriks TOWS
sumber : Rangkuti (2005)
a. Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
b. Strategi ST
Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman
c. Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada
d. Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada, serta menghindari ancaman Analisis SWOT adalah penilaian terhadap hasil identifikasi situasi, untuk menentukan apakah suatu kondisi dikategorikan sebagai kekuatan, kelemahan, peluang atau ancaman (Tripomo, 2005:118).
Kekuatan (Strenghts) adalah situasi internal organisasi yang berupa kompetensi/kapabilitas/sumberdaya yang dimiliki organisasi, yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk menangani peluang dan ancaman.
Kelemahan (Weakness) adalah situasi internal organisasi dimana kopetensi/kapabilitas/sumberdaya organisasi sulit digunakan untuk menangani kesempatan dan ancaman.
Peluang (Opportunity) adalah situasi eksternal organisasi yang berpotensi menguntungkan.
Ancaman (Threat) adalah situasi eksternal organisasi yang berpotensi menimbulkan kesulitan.
Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. Analisis SWOT memandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan (Rangkuti, 2005:19).
1. Analisa lingkungan eksternal
Analisa lingkungan eksternal berguna untuk merumuskan strategi memanfaatkan peluang yang ada dan meminimumkan ancaman potensial yang akan dihadapi suatu perusahaan. David (2000) membagi kekuatan eksternal kedalam lima kategori yaitu kesadaran ekonomi, kekuatan sosial (termasuk didalamnya budaya, demografi dan lingkungan). Kekuatan politik, kekuatan teknologi dan kekuatan pesaing.
Salah satu
bentuk penelusuran lingkungan eksternal, dapat dilakukan dengan menggunakan
matriks EFAS (Exsternal Factors Strategic Analisys Summary). Menurut David
(1997), matriks EFAS digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal. Data
eksternal dikumpulkan untuk menganalisis hal-hal yang menyangkut persoalan
ekonomi , sosial , budaya, demografi, lingkungan, politik, peraturan
pemerintah, hukum, teknologi, persaingan di pasar industri dimana perusahaan
berada.
2. Analisa Lingkungan Internal
Analisa terhadap lingkungan internal dapat menjadi landasan bagi perusahaan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan (Hunger dan Wheelen, 2000). Hal ini sangat berpengaruh terhadap strategi yang dijalankan perusahaan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Pearce dan Robinson (1997) bahwa analisa internal adalah pengertian mengenai pemikiran pencocokan kekuatan dan kelemahan internal perusahaan dengan peluang dan ancaman yang ada di lingkungan.
Dalam penyusunan analisa lingkungan internal yag menyangkut kekuatan dan kelemahan organisasi, dapat ditempuh dengan mempergunakan matriks analisa lingkungan internal IFAS (Internal Factors Analisys Summary) untuk mengidentifikasi faktor strategi internal. Matriks IFAS digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan, data yang dapat digali dari beberapa fungsional perusahaan misalnya aspek manajemen, keuangan, SDM, pemasaran, sistem informasi, dan produksi (David, 1997).
Analisis Pesaing
a.
Definisi
Pesaing
Pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang dan jasa yang sama atau mirip dengan produk yang ditawarkan. Kualitas manusia akan meningkat akibat adanya persaingan yang sehat. Manusia pesaing adalah orang - orang yang secara sadar berlatih dan bekerja keras untuk bersaing dan memenang-kan persaingan itu. Persaingan yang tidak terkendali dalam jalan positif akan menimbulkan perpecahan bahkan peperangan yang menciptakan banyak korban baik jiwa maupun harta. Banyak ajaran dan nilai spiritual yang mengajarkan manusia untuk hidup rukun dan damai tanpa menciptakan kekerasan yang merugikan, tetapi sejarah manusia telah mencatat, bahwa manusia adalah pencipta kekerasan dan manusia memiliki karakter untuk membangun dan sekaligus menghancurkan. Persaingan telah menciptakan ego dan ketahanan diri untuk selalu survive dalam kehidupan yang keras ini.
Kelihatannya mengidentifkasi pesaing adalah tugas perusahan yang sederhana. Namun cakupan pesaing actual dan potensial perusahaan sebenarnya jauh lebih luas. Perusahaan lebih mungkin untuk dikalahkan oleh pesaingnya yang baru muncul atau oleh teknologi baru, dibandingkan oleh pesaingnya saat ini.Dalam dunia persaingan, tugas utama pengusaha adalah menggaet pelanggan sebanyak mungkin, baik pelanggan baru maupun pelanggan lama, dan juga bagaimana cara mematikan laju perkembangan pesaing. Dengan demikian, dalam menjalankan strategi perusahaan yang kompetitif, seorang pengusaha diharapkan untuk terus-menerus mengetahui dan memantau setiap gerak-gerik pesaing.
Pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang dan jasa yang sama atau mirip dengan produk yang ditawarkan. Kualitas manusia akan meningkat akibat adanya persaingan yang sehat. Manusia pesaing adalah orang - orang yang secara sadar berlatih dan bekerja keras untuk bersaing dan memenang-kan persaingan itu. Persaingan yang tidak terkendali dalam jalan positif akan menimbulkan perpecahan bahkan peperangan yang menciptakan banyak korban baik jiwa maupun harta. Banyak ajaran dan nilai spiritual yang mengajarkan manusia untuk hidup rukun dan damai tanpa menciptakan kekerasan yang merugikan, tetapi sejarah manusia telah mencatat, bahwa manusia adalah pencipta kekerasan dan manusia memiliki karakter untuk membangun dan sekaligus menghancurkan. Persaingan telah menciptakan ego dan ketahanan diri untuk selalu survive dalam kehidupan yang keras ini.
Kelihatannya mengidentifkasi pesaing adalah tugas perusahan yang sederhana. Namun cakupan pesaing actual dan potensial perusahaan sebenarnya jauh lebih luas. Perusahaan lebih mungkin untuk dikalahkan oleh pesaingnya yang baru muncul atau oleh teknologi baru, dibandingkan oleh pesaingnya saat ini.Dalam dunia persaingan, tugas utama pengusaha adalah menggaet pelanggan sebanyak mungkin, baik pelanggan baru maupun pelanggan lama, dan juga bagaimana cara mematikan laju perkembangan pesaing. Dengan demikian, dalam menjalankan strategi perusahaan yang kompetitif, seorang pengusaha diharapkan untuk terus-menerus mengetahui dan memantau setiap gerak-gerik pesaing.
Beberapa hal
yang perlu diketahui dari pesaing:
Kelengkapan mutu, desain dan bentuk produk
Harga yang ditawarkan
Saluran distribusi atau lokasi cabang yang dimiliki
Promosi yang dijalankan
Rencana kegiatan pesaing ke depan
Untuk mengetahui informasi tersebut,
maka perusahaan perlu mengadakan analisis pesaing dengan cara:
Mengidentifikasikan pesaing
Tahap ini dilakukan untuk mengetahui jumlah dan jenis serta kekuatan dan kelemahan dari pesaing. Identifikasi ini meliputi:
Jenis produk yang ditawarkanØ
Melihat besarnya pasar yang dikuasai
Identifikasi peluang dan ancamanØ
Identifikasi keunggulan dan kelemahaØ
Menentukan sasaran pesaing
Berdasarkan produk yang ditawarkan pesaing dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
Pesaing dekat: perusahaan yang sama atau memiliki produk yang sejenisØ
Pesaing jauh: perusahaan yang memiliki produk yang mirip.Ø
Tujuan menemukan sasaran pesaing adalah
untuk arah gerak perusahaan dalam menghambat laju pesaing.
Identifikasi strategi pesaing
Tujuan perusahaan dalam menjalankan usaha adalah untuk memenangkan persaingan. Oleh karena itu, setiap perusahaan memiliki strategi tersendiri untuk mematikan lawannya.
Berikut adalah beberapa strategi yang dijalankan pesaing:
Tujuan perusahaan dalam menjalankan usaha adalah untuk memenangkan persaingan. Oleh karena itu, setiap perusahaan memiliki strategi tersendiri untuk mematikan lawannya.
Berikut adalah beberapa strategi yang dijalankan pesaing:
Strategi menyerang pesaing yang lemah lebih
dahulu, artinya menyerang perusahaan yang dianggap lemah, baik dalam teknologi,
jaringan ataupun modal.Ø
Pesaing langsung menyerang lawan yang kuat,
penyerangan secara langsung terhadap kelemahan yang dimiilki lawannya.Ø
Strategi gerilya, yaitu strategi yang
dilakukan pesaing dengan menembak dari belakang dan lari. Strategi semacam ini
biasanya dilakukan dengan menunggu lawannya yang sedang lengah.Ø
Strategi bertahan terhadap setiap serangan
yang dilakukan lawan atau mengimbangi serangan yang dilakukan lawan. Strategi
ini seperti menunggu lawan menyerang lebih dulu, namun bagi perusahaan yang
lemah, hal ini sangat berbahaya.Ø
Analisis kekuatan dan kelemahan pesaing
Identifikasi kekuatan dan kelemahan pesaing dapat dilakukan melalui tahap-tahap berikut:
Identifikasi kekuatan dan kelemahan pesaing dapat dilakukan melalui tahap-tahap berikut:
Mencari dan mengumpulkan data tentang segala
sesuatu yang berhubungan dengan sasaran, strategi dan kinerja pesaing.Ø
Mencari tahu kekuatan dan kelemahan pesaing dalam hal keuangan, sumber daya manusia, teknologi dan lobi di pasar.Ø
Mengetahui market share yang dikuasi pesaing dan tindakan pesaing terhadap pelangganØ
Mencari tahu kekuatan dan kelemahan pesaing dalam hal keuangan, sumber daya manusia, teknologi dan lobi di pasar.Ø
Mengetahui market share yang dikuasi pesaing dan tindakan pesaing terhadap pelangganØ
Menentukan sasaran pesaing
Dengan mengetahui sasaran yang ingin dicapai oleh pesaing, maka perusahaan dapat mengantisipasinya dengan cara-cara yang kreatif.
Identifikasi reaksi pesaing
Tindakan pesaing terhadap serangan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan akan ditanggapi secara beragam, mulai langsung membalas, diam, dan berusaha mempelajari lebih dahulu baru membalas.
Strategi menghadapi pesaing
Strategi menghadapi pesaing dapat dilakukan dengan cara melemahkan dan menghancurkan pesaing dengan memasang strategi yang kompetitif. Untuk itu, perusahaan perlu mengetahui terlebih dahulu posisi dan kondisi perusahaan. Tujuannya adalah agar mengetahui siapa pesaing-pesaingnya dan dapat menerapkan strategi yang tepat.
Bentuk persaingan terbagi menjadi empat tingkatan:
1. Persaingan merek, adalah produk-produk atau jasa yang bersaing secara langsung menawarkan hal yang sama. Misalnya Teh Botol Sosro dan Fres Tea.
2. Persaingan industri, adalah persaingan dalam satu industri, tidak hanya satu produk saja. Misalnya Teh Botol Sosro industrinya tidak hanya industri teh dalam botol, tetapi semua industri minuman. Karena itu pesaingnya adalah juga Coca Cola, Aqua, dan lain-lain.
3. Persaingan bentuk, adalah persaingan dalam bentuk produk yang sama. Misalnya persaingan antara Teh Botol Sosro dengan Susu Ultra, Yogurt, dan lain-lain.
4. Persaingan generik. Adalah persaingan umum pada semua industri, misalnya antara Teh Botol Sosro dengan Sari Roti, dan lain-lain.
Limalingkungan generik yang menguraikan
batas struktur industri adalah sebagai berikut :
1. Pasar yang baru muncul (Emerging)
Merupakan industri yang baru dibentuk atau dibentuk kembali dengan adanya penciptaan beberapa faktor seperti tekhnologi baru, perubahan kebutuhan pembeli, dan identifikasi atas kebutuhan yang terpenuhi oleh pemasok.
2. Pasar yang terpecah (Frgmanted)
Pada jenis industri ini, tidak satu pun perusahaan yang memiliki posisi yang kuat dalam hal pangsa pasar atau pengaruh. Biasanya, industri ini dibentuk oleh sejumlah besar perusahaan yang relatif kecil.
3. Transisional (Transitional)
Industri ini berubah dari tahap pertumbuhan ke tahap matang, seperti yang ditampilkan oleh daur hidup produk industri.
4. Pasar yang menurun (Declining)
Pada jenis industri ini, penjualan sedang menurun. Kategori industri tidak bergerak sesuai siklus dan karenanya penjualan naik dan turun setiap saat. Lebih baik hal ini benar-benar dihilangkan daripada mengalami penurunan yang bersifat sementara.
5. Global
Perusahaan dalam kategori ini bersaing atas dasar global. Contohnya adalah industri mobil, ban, dan sebagainya.
Dengan kata lain, analisis pesaing berfungsi untuk peta persaingan yang ada sekarang dan dimasa yang akan datang.
1. Pasar yang baru muncul (Emerging)
Merupakan industri yang baru dibentuk atau dibentuk kembali dengan adanya penciptaan beberapa faktor seperti tekhnologi baru, perubahan kebutuhan pembeli, dan identifikasi atas kebutuhan yang terpenuhi oleh pemasok.
2. Pasar yang terpecah (Frgmanted)
Pada jenis industri ini, tidak satu pun perusahaan yang memiliki posisi yang kuat dalam hal pangsa pasar atau pengaruh. Biasanya, industri ini dibentuk oleh sejumlah besar perusahaan yang relatif kecil.
3. Transisional (Transitional)
Industri ini berubah dari tahap pertumbuhan ke tahap matang, seperti yang ditampilkan oleh daur hidup produk industri.
4. Pasar yang menurun (Declining)
Pada jenis industri ini, penjualan sedang menurun. Kategori industri tidak bergerak sesuai siklus dan karenanya penjualan naik dan turun setiap saat. Lebih baik hal ini benar-benar dihilangkan daripada mengalami penurunan yang bersifat sementara.
5. Global
Perusahaan dalam kategori ini bersaing atas dasar global. Contohnya adalah industri mobil, ban, dan sebagainya.
Dengan kata lain, analisis pesaing berfungsi untuk peta persaingan yang ada sekarang dan dimasa yang akan datang.
b. Identifikasi Pesaing
Untuk mengetahui jumlah dan jenis pesaing serta kekuatan dan kelemahan yang mereka miliki, perusahaan perlu membuat peta persaingan yan lengkap. Peta persaingan ini digunakan untuk analisa pesaing secara tepat sasaran dan tidak salah arah. Langkah pertama adalah dengan mengidentifikasi seluruh pesaing yang ada. Identifikasi pesaing meliputi hal-hal sebagai berikut:
Untuk mengetahui jumlah dan jenis pesaing serta kekuatan dan kelemahan yang mereka miliki, perusahaan perlu membuat peta persaingan yan lengkap. Peta persaingan ini digunakan untuk analisa pesaing secara tepat sasaran dan tidak salah arah. Langkah pertama adalah dengan mengidentifikasi seluruh pesaing yang ada. Identifikasi pesaing meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Jenis produk yang ditawarkan
Kadang-kadang sebuah perusahaan tertentu memiliki produk yang beragam. Tugas perusahaan adalah mengidentifikasikan secara lengkap dan benar produk apa saja yang dimilki oleh pesaing-pesaingnya. Identifikasikan siapa pesaing utama yang terdekat serta pesaing lainya yang juga berpotensi mengancam perusahaan kita sekarang dan di masa yang akan datang.
Kadang-kadang sebuah perusahaan tertentu memiliki produk yang beragam. Tugas perusahaan adalah mengidentifikasikan secara lengkap dan benar produk apa saja yang dimilki oleh pesaing-pesaingnya. Identifikasikan siapa pesaing utama yang terdekat serta pesaing lainya yang juga berpotensi mengancam perusahaan kita sekarang dan di masa yang akan datang.
2. Melihat besarnya pasar yang dikuasai
(Market Share) pesaing
Untuk melihat besarnya pasar yang dikuasai pesaing, dapat dilakukan melalui segmen pasar yang akan dimasuki. Dalam hal ini perusahaan harus mengestimasi besarnya pasar dan market share masing-masing pesaing. Market share yang harus diketahui adalah untuk masa sekarang dan di masa yang akan datang, baik yang dikuasai pesaing maupun secara keseluruhan.
Untuk melihat besarnya pasar yang dikuasai pesaing, dapat dilakukan melalui segmen pasar yang akan dimasuki. Dalam hal ini perusahaan harus mengestimasi besarnya pasar dan market share masing-masing pesaing. Market share yang harus diketahui adalah untuk masa sekarang dan di masa yang akan datang, baik yang dikuasai pesaing maupun secara keseluruhan.
3. Identifikasi peluang dan ancaman
Dengan mengestimasi besarnya market share, akan kelihatan peluang yang ada serta ancaman yang mungkin timbul sekarang dan di masa yang akan datang. Setiap peluang harus dimasuki dan diusahakan untuk menciptakan peluang baru yang sebesar-besarnya. Kemungkinan ancaman atau masalah yang timbul pun harus segera diantisipasi sehingga tidak menimbulkan masalah.
Dengan mengestimasi besarnya market share, akan kelihatan peluang yang ada serta ancaman yang mungkin timbul sekarang dan di masa yang akan datang. Setiap peluang harus dimasuki dan diusahakan untuk menciptakan peluang baru yang sebesar-besarnya. Kemungkinan ancaman atau masalah yang timbul pun harus segera diantisipasi sehingga tidak menimbulkan masalah.
4. Identifikasi keunggulan dan kelemahan
Identifikasi kelamahan dan keunggulan berarti memetakan atau mencari tahu keunggulan dan kelemahan yang dimilki pesaing. Identifikasikan kelemahan dan keunggulan pesaing dalam berbagai bidang, misalnya dalam hal kelengkapan produk, mutu, kemasan, harga, distribusi, lokasi, serta promosi.
c. Menentukan Sasaran Pesaing
Sebagaimana dijelaskan diawal bahwa pesaing ada dua jenis, yaitu pesaing dekat dan pesaing jauh. Pesaing dekat adalah perusahaan yang memproduksi barang yang hampir sejenis, seperti bank umum, BPR, bank syariah, atau bank asing. Pesaing jauh adalah perusahaan yang memiliki produk yang mirip. Contohnya pesaing untuk bank adalahlembaga keuangan yang kegiatanya memilki kesamaan daengan bank seperti asuransi, pos giro, pegadaian, koperasi simpan pinjam, leasing, money changer, atau dana pensiun.
Setelah kita mengetahui pesaing dan market share yang dikuasai, kita perlu mengetahui sasaran dari pesaing dan siapa yang menjadi target mereka selanjutnya. Sasaran pesaing antara lain memaksimalkan laba, memperbesar market share, meningkatkan mutu produk, atau mungkin juga mematikan atau menghambat pesaing lainnya.
Identifikasi kelamahan dan keunggulan berarti memetakan atau mencari tahu keunggulan dan kelemahan yang dimilki pesaing. Identifikasikan kelemahan dan keunggulan pesaing dalam berbagai bidang, misalnya dalam hal kelengkapan produk, mutu, kemasan, harga, distribusi, lokasi, serta promosi.
c. Menentukan Sasaran Pesaing
Sebagaimana dijelaskan diawal bahwa pesaing ada dua jenis, yaitu pesaing dekat dan pesaing jauh. Pesaing dekat adalah perusahaan yang memproduksi barang yang hampir sejenis, seperti bank umum, BPR, bank syariah, atau bank asing. Pesaing jauh adalah perusahaan yang memiliki produk yang mirip. Contohnya pesaing untuk bank adalahlembaga keuangan yang kegiatanya memilki kesamaan daengan bank seperti asuransi, pos giro, pegadaian, koperasi simpan pinjam, leasing, money changer, atau dana pensiun.
Setelah kita mengetahui pesaing dan market share yang dikuasai, kita perlu mengetahui sasaran dari pesaing dan siapa yang menjadi target mereka selanjutnya. Sasaran pesaing antara lain memaksimalkan laba, memperbesar market share, meningkatkan mutu produk, atau mungkin juga mematikan atau menghambat pesaing lainnya.
Jika sasaran mereka memaksimalkan laba, perusahaan perlu mengetahui laba jangka pendek atau laba jangka panjang dan apa tindakan yang akan mereka ambil. Sasaran untuk memaksimalkan laba ini dapat dilakukan melalui peningkatan kepuasan konsumen dengan berbagai cara, misalnya melalui pelayan atau harga yang relatif murah.
Jika sasarannya untuk memperbesar, maka perusahaaan perlu mengetahui apakah pertumbuhan market share yang dimiliki cukup besar. Biasanya, meningkatkan market share dapat dilakukan dengan promosi yang cukup gencar dengan diimbangi pembukaan cabang baru yang gencar pula. Sebagai contoh perusahaan 3 atau axis yang begitu gencar dalam mempromosikan produknya dengan diimbangi keunggulan dari masing-masing produk itu sehingga cepat menarik konsumen. Peningkatan merker share juga dapat dilakukan dengan cara penurunan harga mengingat mereka memiliki biaya operasional yang relatif lebih rendah. Hal yang juga perlu diselidiki adalah bahwa peningkatan market share dapat pula dilakukan dengan cara mengambil market share pesaing lainya.
Peningkatan mutu produk bertujuan untuk menggaet pelanggan milik pesaing. Peningkatan mutu produk ini dapat dilakukan dengan memberikan berbagai kelebihan, baik pelayanan atau kelebihan lainnya. Misalnya, produk plus, bunga yang kompetitif, frekuensi penarikan, jumlah jaringan, atau teknologi yang dimiliki.
d. Identifikasi Strategi Pesaing
Ada beberapa macam strategi yang dijalankan, antara lain:
1. Strategi pemimpin pasar
Mayoritas industri memiliki satu perusahaan yang dikenal sebagai pemimpin pasar.Perusahaan ini memiliki pangsa pasar terbesar dalam pasar produk yang relevan. Keunggulan perusahaan ini dari perusahaan lainnya, pada umumnya mencakup perubahan harga, pengenalan produk baru, pencakupan saluran distribusi dan intensitaas promosi.
Perusahaan yang dominan selalu ingin tetap nomor satu. Sikap ini mendorongnyauntuk mengambil tindakan ke tiga arah. Pertama, perusahaan harus menemukan cara untuk mengembangkan jumlah permintaan keseluruhan. Kedua, perusahaan harus menjaga tingkat pasar yang dikuasainya dengan cara bertahan maupun menyerang dengan baik. Ketiga,berikutnya nanti perusahaan dapat mencoba meningkatkan pangsa pasarnya meskipun luas pasar tidak berubah.
Bila pasar
berkembang, biasanya perusahaan dominanlah yang memperoleh manfaatterbanyak.
Pada dasarnya, perusahaan yang memimpin akan mencari pemakai baru, kegunaanbaru
dan penggunaan yang lebih banyak atas produknya.
Sementara mencoba memperluas pasar, perusahaan yang dominan tetap harus melindungi usahanya secara terus menerus dari serangan lawan-lawannya. Pemimpin bagaikan gajah terbesar dalam kelompok gajah yang diganggu oleh kawanan lebah. Lebah terbesar terus menerus menganggu gajah si pemimpin.
Pemimpin harus dapat melakukan inovasi secara berkesinambungan. Pemimpin pasar menerapkan “prinsip militer tentang penyerangan”. Pemimpin memegang prakarsa, menentukan laju dan memanfaatkan kelemahan musuh. Pertahanan terbaik adalah menyerang dengan baik.
Sementara mencoba memperluas pasar, perusahaan yang dominan tetap harus melindungi usahanya secara terus menerus dari serangan lawan-lawannya. Pemimpin bagaikan gajah terbesar dalam kelompok gajah yang diganggu oleh kawanan lebah. Lebah terbesar terus menerus menganggu gajah si pemimpin.
Pemimpin harus dapat melakukan inovasi secara berkesinambungan. Pemimpin pasar menerapkan “prinsip militer tentang penyerangan”. Pemimpin memegang prakarsa, menentukan laju dan memanfaatkan kelemahan musuh. Pertahanan terbaik adalah menyerang dengan baik.
Sasaran strategi bertahan adalah untuk mengurangi probabilitaas serangan, mengalihkan serangan daerah yang kurang berbahaya, dan memperkecil intensitas. Setiap serangan mungkin saja berbalik memperkecil laba yang akan diperoleh.tetapi jumlah pengurangan tersebut sangat ditentukan oeh bentuk tanggapan atau reaksi yang paling tepat dalam penetapan harga dan serangan lainnya.
Strategi pemasaran merupakan salah satu bagian yang terpenting dan mempunyai pengaruh yang sangat luas dan kuat terhadap kelancaran arus barang dan jasa yang dimulai dari produsen sampai ke konsumen akhir yang dapat menciptakan permintaan yang begitu efektif.
Perusahaan yang berhasil selalu berusaha mengenali pesaingnya sebaik mungkin seperti yang dilakukannya terhadap para konsumen. Analisis dan situasi persaingan akan membantu manajemen untuk memutuskan di mana akan bersaing dan bagaimana menentukan posisi menghadapi pesaingnya pada setiap pasar sasaran. Untuk mempersiapkan strategi pemasaran efektif, perusahaan harus mempelajari pesaing aktual dan potensialnya. Perusahaan perlu mengidentifikasi strategi, tujuan, kekuatan, kelemahan, dan pola reaksi pesaing.perusahaan juga perlu mengetahui bagaimana merancang system intelijen kompetitif yang efektif, pesaing mana yang akan dihadapi dan mana yang akan dihindari.
2. Strategi penantang pasar
Perusahaan-perusahaan yang menempati urutan kedua biasa disebut “runner-up” atau “penyusul” (trailing firm). Perusahaan runner-up ini bisa memilih salah satu dari dua penampilan. Mereka dapat menyerang market leader dan pesaing-pesaing lainnya dalam suatu usaha yang gencar merebut pangsa pasar, perusahaan inilah yang dinamakan penantang pasar atau Market Challenger. Atau mereka dapat memilih bersikap “nrimo”, tidak menggoncangkan pasar dan disebut “Market Follower”.
Suatu langkah awal yang harus dilakukan penantang pasar adalah menetapkan sasaran strategis. Sasaran strategis dari kebanyakan penantang di pasar ialah peningkatan pangsa pasar. Mereka menuju sasaran tersebut dengan harapan bahwa hal itu akan menghasilkan profitabilitas yang lebih tinggi.
Pada dasarnya, penyerang dapat memilih salah satu jenis perusahaan :
• Perusahaan menyerang pemimpin pasar.
• Perusahaan menyerang perusahaan-perusahaan regional yang lebih kecil yang kurang
berhasil serta kekurangan dana.
Ada lima strategi penyerangan yang bisa dilakukan, yaitu :
Serangan Frontal. Penyerang dikatakan melakuakan serangan frontal bila ia mengerahkan massa dan kekuatannya tepat berhadapan dengan lawan. Ia lebih menyerang kekuatan lawan daripada titik kelemahan lawan.
Serangan Melambung (Flank Attack). Daerah yang diperkirakan akan diserang selalumemiliki pasukan yang terkuat. Itulah sebabnya daerah sayap dan belakang sering lemah, sehingga merupakan daerah sasaran musuh. Prinsip pokok dari serangan yang modern ialah “kosentrasi kekuatan untuk menyerang kelemahan”.
Serangan Mengepung (Encirclement
Attack). Merupakan kebalikan dari serangan sisi,
maka serangan mengepung merupakan usaha menembus daerah pemasaran lawan.
Serangan Lintas (Bypass Attack). Serangan jenis ini adalah strategi menyerang yang paling tidak langsung serta menjauhkan diri dari stiap gerakan yang mengarah ke daerah pemasaran pesaing.
maka serangan mengepung merupakan usaha menembus daerah pemasaran lawan.
Serangan Lintas (Bypass Attack). Serangan jenis ini adalah strategi menyerang yang paling tidak langsung serta menjauhkan diri dari stiap gerakan yang mengarah ke daerah pemasaran pesaing.
Serangan Gerilya. Khusus bagi perusahaan-perusahaan kecil, terutama yang kekurangan modal yang ingin menyerang pasar, ada pilihan yang tersedia, yaitu serangan gerilya. Perang gerilya dilancarkan dengan serangan kecil dan terputus-putus pada berbagai wilayah lawan. Tujuannya mengganggu dan mengacau lawan dan akhirnya memperoleh tempat berpijak yang tepat.
3. Serangan pengikut pasar
Tidak semua perusahaan nomor dua berniat menantang perusahaan yang memimpin pasar. Usaha untuk merebut konsumen milik para pemilik pasar tidak pernah dianggap enteng oleh mereka ini. Bila tindakan perusahaan yang menantang itu berupa penurunan harga, jasa pelayanan yang lebih baik atau tambahan penampilan produk, maka denga cepat pemimpin pasar akan menandinginya untuk melumpuhkan serangan.
Perusahaan pengikut selalu merupakan sasran utama dari serangan yang dilancarkan oleh perusahaan penantang. Karena itu, perusahaan hendaknya selalu menekan rendah biaya produksinya dan mengangkat kualitaas produk dan pelayanannya. Begitu juga, dia harus cepat memasuki pasar baru, begitu peluang terbuka. Ada tiga strategi umum yang bisa dimanfaatkan :
Mengikuti dari dekat. Perusahaan pengikut berusaha menyamai perusahaan pemimpin pada banyak mungkin segmen pasar dan wilayah bauran pemasaran. Pengikut, tampaknya hampir-hampir seperti penantang, tapi hanya akan terjadi konflik langsung.Ø
Mengikuti dari jauh. Dalam strategi ini, perusahaan pengikut membuat beberapa differensiasi, namun tetap mengikuti market leader dalam hal pembaurang pasar yangØ
pokok, dan juga pembaruan produk, tingkat harga dan saluran distribus. Perusahaan pengikut dengan strategi ini bisa diterima oleh market leader,karena program pemasarannya tidak begitu terganggu dan karena pangsa pasar si pengikut turut membantu si pemimpin untuk tidak dianggap sebagai monompoli pasar.
Mengikuti secara selektif. Perusahaan mengikuti dari dekat beberapa hal yang dilakukan market leader, namun pada hal-hal yang lain perusahaan berjalan sendiri. Perusahaan ini mungkin sangat inovatif, walaupun demikian, ia menghindari persaingan langsung dan mengikuti banyak strategi pemimpin pasar yang jelas akan menguntungkannya. Perusahaan semacam ini sering tumbuh untuk menjadi penantang pasar di kemudian hari.Ø
Ada bentuk spesifik pengikut pasar yang sangat parasitis dan sedang mengangkat penerapannya di pasar tingkat dunia. Ini adalah perusahaan-perusahaan tiruan, atau “jiplakan” produk yang populer di dunia.
4. Strategi penggarap relung pasar
Dalam hampir setiap industri, selalu terdapat perusahaan-perusahaan kecil yang mengkhususkan diri pada sebagian dari pasar dan menghindari bentrok dengan perusahaan- perusahaan besar. Perusahaan-perusahaan kecil ini menempati “relung-relung” pasar yang mereka layani dengan efektif melalui spesialisasi, dan yang cendrung diabaikan perusahaan- perusahaan besar.
e. Analisis Kekuatan dan Kelemahan Pesaing
Setelah kita tahu siapa saja pesaing kita, kita harus mencari tahu kekuatan dan kelemahan pesaing. Sebaiknya analisis kekuatan dan kelamahan dibuat dalam bentuk tabel untuk memudahkan dalam mengetahui kedudukan setiap pesaing.
Michael Porter telah mengidentifikasi lima kekuatan, dan lima kekuatan tersebut adalah para pesaing industri, calon pendatang, substitusi, pembeli dan pemasok. Adapun lima ancaman yang ditimbulkan kekuatan tersebut adalah ancaman persaingan segmen yang ketat, ancaman pendatang baru, ancaman produk substitusi, ancaman peningkatan kemampuan/kekuatan posisi tawar pemasok.
1) Ancaman persaingan segmen yang ketat
segmen tertentu menjadi tidak menarik jika ia telah memiliki pesaing yang banyak, kuat dan agresif.
2) Ancaman pendatang baru
Daya tarik segmen berbeda-beda menurut tingginya hambatan untuk masuk dan keluarnya.
3) Ancaman produk substitusi
Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika terdapat substitusi produk yang actual atau potensial.
4) Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pembeli
Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika pembeli memiliki kekuatan posisi tawar yang kuat atau semakin meningkat.
5) Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pemasok
Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika para pemasok perusahaan mampu menaikkan harga atau mengurangi kuantitas yang mereka pasok.
Sebuah perusahaan perlu mengumpulkan informasi tentang kekuatan dan kelemahan masing-masing pesaing. Menurut perusahaan konsultan Arthur D. Little, sebuah perusahaan akan menempati satu di antara enam posisi kompetitif di dalam pasar sasaran berikut ini:
1. Dominan. Perusahaan ini mengendalikan perilaku pesaing yang lain dan memiliki pilihan strategis yang luas.
2. Kuat. Perusahaan ini bisa mengambil tindakan mandiri tanpa membahayakan posisi jangka panjangnya dan dapat mempertahankan posisi jangka panjangnya apa pun tindakan yang dilakukan oleh pesaing.
3. Cukup baik Perusahaan ini memiliki kekuatan yang bisa dimanfaatkan dan peluang yang ada diatas rata-rata untuk meningkatkan posisinya.
4. Cukup Perusahaan ini memiliki kinerja pada tingkat yang cukup untuk mencapai hasil memuaskan yang bisa terus mempertahankan dalam bisnis.
5. Lemah Perusahaan ini memiliki kenerja yang tidak memuaskan, tetapi ada peluang untuk memperbaiki. Perusahaan ini harus berubah atau kalau tidak keluar dari pasar.
6. Tidak berpeluang. Perusahaan ini memiliki kinerja yang tidak memuaskan dan tak ada peluang untuk memperbaiki.
Salah satu langkah yang penting sebelum memulai bisnis adalah melakukan analisa persaingan usaha / analisa kompetitor. Kita sebaiknya mereview literatur dari kompetitor , untuk melihat bagaimana mereka merepresentasikan usaha mereka dan seperti apa public image yang dibangun.
f. Identifikasi reaksi pesaing
Reaksi Pesaing maksudnya bagaimana pola dan strategi pesaing dalam merebut segmen pasar yang ada, dan bagaimana perusahaan mampu melakukan terobosan- terobosan baru dalam rangka mengungguli Pesaing yang ada.
g. Strategi menghadapi pesaing
Strategi dalam menghadapi pesaing dalam pemasaran antara lain:
1. Strategi produk
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan di pasar atribut seperti : warna, bungkus, prestise perusahaan serta pelayanan perusahan yang dibeli konsumen untuk dapat memberikan pemuas kebutuhannya.
2. Strategi penetapan harga
Harga merupakan sejumlah uang yang dikorbankan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi produk serta pelayanan yang menyertainya. Harga merupakan suatu strategi bagi seorang penjual untuk mengadakan pembedaan penawaran produknya dari pesaing, sehingga penetapan harga adalah salah satu bagian penting dalam pemasaran.
Umumnya penjual mempunyai beberapa maksud dan tujuan dalam penetapan harga produknya. Tujuan tersebut adalah:
Mendapat keuntungan maksimumØ
Target pengembalian investasiØ
Untuk mengurangi persainganØ
Mempertahankan atau memperbaiki market shareØ
3. Strategi promosi
Promosi merupakan kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong adanya permintaan konsumen, promosi juga mempunyai hubungan yang erat sekali dengan fungsi penjualan yang merupakan bagian dari pemindahan kepemilikan barang atau jasa. Promosi adalah kegiatan untuk menciptakan atau mendorong permintaan (creating or stimulation demand) dan mencari pembeli (finding buyers), promosi dilaksanakan dengan pendekatan komunikasi yang bersifat persuasi (persuasive) atau membujuk.
4. Strategi distribusi
Saluran distribusi (Channel of distribution) adalah saluran niaga yang terlibat dalam proses penyerahan barang dari produsen ke tangan konsumen, dengan kata lain adalah lembaga yang menyerahkan untuk dapat menghilangkan jurang pemisah antara produsen dan konsumen.
Sebelum mengemukakan jenis jenis saluran distribusi yang ada, maka terlebih dahulu kita harus mengetahui jenis produk yang dihasilkan perusahaan. Hal ini penting artinya karena dalam pemilihan saluran distribusi produsen harus berorientasi pada produk yang disalurkan.
Strategi
Promosi
Promosi, usaha yang dilakukan organisasi untuk menginformasikan,
membujuk, serta mengingatkan pasar terhadap organisasi itu sendiri atau produk
dari organisasi. Disini, perusahaan brusaha mempengaruhi perasaan, kepercayaan,
atau perilakunya. Pemberian informasi ini selain ditujukan
kepada calon konsumen, juga ditujukan kepada ‘intermediaries’. Membujuk disini
berarti perusahaan berusaha meyakinkan konsumen untuk membeli produknya,
daripada produk lain walaupun fungsinya sama. Mengingatkan, berarti perusahaan
berusaha meyakinkan konsumen untuk membeli produknya, dimana sini ada proses
pengulangan (karena di pasar banyak produk sejenis, dan konsumen sudah tahu.)
Dikenal
istilah Promotional Mix atau Marketing communications
mix, termasuk disini adalah personal selling dan nonpersonal selling
(advertising, sales promotion, public relations, and direct marketing).
Personal
selling merupakan komunikasi personal antar orang dengan orang yang lain (face
to face) dalam rangka menjual produk serta menciptakan relationship.
Advertising
merupakan bentuk komunikasi pemasaran non personal, dimana perusahaan yang
mensponsorinya harus membayar sejumlah tertentu.
Sales
Promotion, atau promosi penjualan merupakan bentuk lain komunikasi pemasaaran
yang dilakukan dalam jangka pendek untuk meningkatkan poenjualan produk
persahaan.
Public
relation, merupakan cara perusahaan untuk membina hubungan baik dengan
lingkungan (publik), melalui publisitas yang baik, menciptakan image perusahaan
yang baik, serta berusaha mengurangi isue-isue negatif yan berhubungan dengan
perusahaan.
Direct
marketing, merupakan komunikasi langsung
perusahaan dengan target pasar untuk melihat respon yang terjadi melalui non
personal tool, seperti : (mail, telephone, fax, dan email).
Ada
dua tipe dasar strategi promosi, yaitu push(ing) strategi dan pull(ing) strategi.
Pushing
strategi, perusahaan dengan menggunakan
personal selling berusaha mempromosikan produknya ke retailer dan wholesaler
saja, tidak ke end user. Strategi ini biasanya menggunakan cara pemberian
insentf seperti diskon(beli banyak), materi-materi promosi, dan kerja sama
iklan.
Pulling
strategi, Iklan dan promosi penjualan
merupakan contoh strategi pull ini. Dimana produsen berusahaa menciptakan product
awareness sehingga konsumen akan mencari produk tersebut ke retailer.
Kedua strategi ini sering kali dilaksanakansecara bersamaan, unuk memberi efek
yang lebih besar.
Perusahaan
juga harus memilih promotional mix yang tepat agar memperoleh apa yang
diharapkan, yaitu menyediakan informasi produk, mendeferensiasi produk,
meningkatkan demand, stabilisasi sales, serta meningkatkan nilai produk
(product value).
Ada
beberapa metode yang biasa digunakan untuk menetapkan/menganggarkan biay
promosi :
1. Affordable method, perusahaan menetapkan
biaya-biaya yang timbul, kemudian baru memperkirakan berapa biaya promosi yang
mampu dikeluarkan.
2. Percentage-of-sales method, biaya promosi
ditetapkan atas dasar prosentase ertentu dari penjualan/prosentase dari
estimasi penjualan.
3. Competitive-parity method, biaya promosi
ditetapka atas dasar biaya promosi rata-rata yang dikeluarkan oleh industri.
Biaya promosi akan meningkat jika biaya promosi pesaing meningkat, sedang jika
biaya promosi pesaing turun maka biaya promosi perusahaan juga akan turun.
4. Ojective-and-task method, metode ini merupakan
metode yang terbaik. Berdasar pendekatan ini, maka perusahaan terlebih dahulu
menentukan tujuan promosi, menentukan tugas/pekerjaan apa saja yang diperlukan
untuk mencapai tujuan itu baru kemudian menentukan biaya yang dikeluarkan untuk
tiap pekerjaan itu.
Ada
beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum menentukan anggaran promosi
:
Tahapan
produk dalam PLC, jika konsumen belum mengenal
produk, maka anggaran promosi akan tinggi. Hal ini biasa ditemui pada
tahap awal PLC (perkenalan). Pada tahap ini, anggaran promosi yang dikeluarkan
lebih tinggi dibanding tahap selanjutnya.
Market
share: Market share
akan mempengaruhi anggaran dalam dua hal. Pertama, perusahaan yang
memiliki market share yang besar membutuhkaan anggaran yang lebih besar
dibandingkan perusahaan yang memiliki market share yang lebih kecil, jika
menggunakan pendekatan prosntase dari penjualan. Kedua, besarnya
market share yang diinginkan perusahaan akan mempengaruhi besarnya anggaran.
Mempertahankan market share membutuhkan sumber daya lebih sedikit dibandingkan
merebut market share.
Clutter/crowded: jika di pasar terdiri dari banyak perusahaan yang
memperebutkan consumer heart and mind ., maka anggaran yang
dibutuhkan leih banyak. Contoh pada tahun 1998, Barnes & Noble
Inc. pemilik Barnesandnoble.com membelanjakan $18.5
juta untuk promosi – terutama di radio dan televisi local – untuk
melawan Amazon.com, yang mengeluarkan
duit $17.7 juta.
Frequency: Pesan yang ingin disampaikan ke konsumen, harus
diulang-ulang agar diingat oleh konsumen. Semakin sering maka anggaran yang
dibutuhkan juga semakin besar.
Product
differentiation: jika konsumen belum menemukan
differensiasi produk antara satu merek dengan merk lain, maka
anggaran yang dibutuhkan lebih besar (untuk melakukan differensiasi) serta
menempatkan positioning produk di benak konsumen. Jika produk/merk
dipersepsikan sudah terdeferensiasi maka anggarannya akan
lebih kecil.
Advertising/Iklan
Advertising merupakan bentuk promosi
yang digunakan untuk menginformasikan, membujuk serta mengingatkan. Product
advertising merupakan promosi yang mengiklankan produk atau
jasa. Institutional advertising merupakan promosi yang
mengiklankan konsep, ide, atau falsafah dari suatu institusi. Primary
demand advertising Periklanan yang berusaha mendorong
permintaan untuk jenis produk tertentu tanpa menyebutkan merk atau
nama produsennya. Selective demand advertising yaitu iklan
dengan menyebutkan merk atau nama produsennya.
Ada
beberapa pertimbangan jika kita ingin melakukan iklan, antara lain : penentuan
tujuan iklan, anggaran, strategi pesan, strategi pemilihan media.
Penentuan tujuan melakukan iklan tergantung kepada pola perilaku konsumen serta
informasi yang ada terhadap katagori produk bersangkutan.
Iklan
digunakan untuk menjangkau konsumen dalam daerah yang cukup luas sering kali
terpisah secara geografis. Produk yang di iklankan bisa lebih didramatisirmelalui
effek visual ataupun audio, seperti pemilihan warna, cahaya, suara
dll. Iklan cukup effektif digunakan sebagai cara untuk menciptakan awareness ,
knowledge serta image terhadap produk. Tetapi disisi lain iklan membutuhkan
biaya besar, serta tidak bisa diadaptasikan untuk individu tertentu, serta
sangat sulit untuk mengukur efektivitas iklan.
Internet
advertising, meliputi banner, sponsorship,
dan rich media. Banner merupakan
halaman web yang ikut 'terpanggil' pada saat kita masuk ke suatu situs
tertentu. Sering berupa image, ataupun teks. Jika kita melakukan klik pada
banner, maka surfer akan masuk ke situs yang memasang banner tersebut.Sponsorship,
hampir sama dengan banner, biasanya biaya pasang lebih mahal. Bedanya
sponshorship termasuk dalam halaman situs tertentu (buka merupakan jendela
terpisah). Rich media biasanya berupa image yang
bergerak (seperti video, animasi).
Informative
advertising digunakan untuk
menginformasikan tentang produk baru, atau feature baru serta untuk menciptakan
primary demand. Jika target pasar sudah aware terntang produk
perusahaan, serta persaingan semakin meningkat, maka perusahaan melakukan iklan
yang bersifat persuasif/membujuk. Iklan persuasif ini tujuannya untuk
menciptakan selektif demand , yaitu untuk memciptakan
permintaan terhadap produk/merk perusahaan. Comparison advertisingmerupakan
iklan yang membandingkan antara satu merk dengan merk lain. Keuntungan iklan
ini bagi konsumen, adalah konsumen akan mendapatkan informasi yang cukup
sebelum melakukan keutusan beli, serta akan menghemat waktu dan tenaga konsumen
(karena mencari informasi dari sumber lain). Bagi produsen sendiri, akan
berusaha meningkatkan kualitas produk. Untuk produk-produk yang
semua orang sudah tahu, produsen bisanya menggunakan iklan yang bersifat
mengingatkan atau disebut dengan reminder advertising. Iklan
ini bersifat untuk mengingatkan akan keberadaan produk /merk
perusahaan.
Sales Promotion
Sales
promotion atau promosi penjualan
merupakan imnsentif yang diberikan dalam jangka pendek, untuk meningkatkan
permintaan/penjualan produk. Yang menjadi sasaran dari sales promotion ini bisa
pedagang (grosir atau eceran), konsumen, atau malah tenaga penjual dari
perusahaan sendiri. Trade promotion,atau promosi dagang, merupakan
aktivitas untuk mendorong tenaga penjuala serta distributor agar menjual produk
dengan lebih agresif. Sedangkan promosi penjualan yang ditujukan ke
konsuemen biasanya berupa pemberian voucer, diskon, sample, kontes dll.
Public Relation
Public
relation (PR) merupakan kumpulan aktivitas/fungsi yang cukup beragam yang
menjembatani perusahaan dengan publik (pelanggan, pekerja, masyarakat,
stockholder, pemerintah, dll.) PR merupakan satu bentuk promosi
tidak langsung, tetapi sangat effektif. PR yang baik akan mengikatkan
prestige perusahaan serta citra perusahaan di mata publik. PR menggunakan
beberapa bentuk komunikasi antara lain : konferensi pers, mengeluarkan
media/bulettin, menempatkan artikle di media cetak dll. Publisitas berisi
tentang organisasi atau produk, sama dengan iklan juga, tetapi tidak
‘mwmbayar’.
Ada
beberap aktivitas yang tergolong PR, termasuk ::
pidato
executive dan senior management
peristiwa
khusus (konferensi pers, company tours, open house)
written
and audiovisual materials aimed at their target market
Identitas
perusahaan (logo, stationery, brosur)
public
service (donatur, sponsorships )
Web
sites
Direct Marketing
Yang
termasuk dalam direct marketing antara lain direct mail, telemarketing, electronic
marketing, dan online marketing.
Sponsorships
Sponsorship
merupakan bentuk promosi yang ditujukan untuk menciptakan product awareness
serta menciptakan relationship. Perusahaan menggunakan sponsorship agar
memperoleh perhatian dari audience serta citra yang diasosiasikan dengan
aktivitas tertentu.
BAB IV
4. Rencana
Bisnis TIK
Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) telah berkembang sangat jauh saat ini baik terhadap cara berkomunikasi,
cara belajar, cara bekerja, cara erbisnis, dan lain sebagainya. Diamana pada
era informasi ini memberikan ruang lingkup yang sangat besar untuk
mengorganisasikan segala kegiatan melalui cara baru, inovatif, instan,
transparan, akurat, tepat waktu, lebih baik.
Begitu pula Bisnis di bidang TIK
merupakan bisnis yang sedang berkembang . karena banyak manfaat dalam
pengembangan di bidang TIK ini, salah satu manfaatnya yaitu bisnis di bidang
Tik dan juga manfaat lain dari TIK yaitu memperkenalkan suatu usaha yang
dijalankan kepada masyarakat umum, maka dari itu saya bermimpi dan ingin
membuka usaha konsultan IT yang dapat membantu menyelesaikan suatu masalah
serta memperbaiki struktur dan efisiensi dan system IT organisasi.
Dalam memulai bisnis dibidang jasa konsultasi IT ini di
perlukan beberapa perlengkapan dan persiapan seperti :
·
Yang
pertama kita memerlukan tempat dimana bisnis tersebut akan dikembangkan.
·
Beberapa
peralatan yang dapat mendukung jalannya bisnis tersebut.
·
Serta
membutuhkan beberapa orang yang berkompeten di bidangnya masing-masing.
Untuk memperkenalkan atau memasarkan
Konsultan IT ini kepada para client dibutuhkan Dapat memasarkan secara online
menggunakan internet dalam menjual jasanya ini.Atau dapat juga dengan Iklan
atau brosur. Dengan pemanfaatan TIK sebagai untuk memajukan usaha yang dibangun.Karena
TIK dapat mendorong pertumbuhan ekonomi serta sektor kehidupan yang lebih baik.
Sehingga dapat dilihat dampkanya
dengan kemajuan TIK tersebut semua proses kerja dan konten akan
ditransformasikan dari fisik dan statis menjadi digital, mobile, virtual dan
personal. Akibatnya kecepatan kinerja bisnis meningkat dengan cepat. Kecepatan
proses meningkat sangat tajam di banyak aktivitas modern manusia dan hal ini
diharapkan memberi keuntungan yang lebih bagi Indonesia.
Pengembangan rencana bisnis di bidang TIK: Aspek Keuangan 2
1. CASH FLOW
A. Pengertian
Cash flow (aliran kas) merupakan
“sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas
perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk
dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap
periode.
Hal utama yang perlu selalu
diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan
jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara
sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu :
·
Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang
tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam
waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal.
·
Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang
disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang
dapat dicairkan dengan relatif cepat.
·
Ketiga, capital growth, dana yang
diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka waktu
relatif panjang..
Aliran
kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok
yaitu :
a) Aliran kas awal (Initial
Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk
kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dsb.
Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out flow)
b) Aliran kas operasional
(Operational Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional
proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran
kas operasional merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar
(cash out flow).
c) Aliran kas akhir (Terminal
Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai
residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan
proyek.
B. Keterbatasan
Cash flow mempunyai beberapa keterbatasan-keterbatasan
antara lain;
a)Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukan dalam
cash flow hanya yang bersifat tunai.
b)Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang
fleksibel
c)Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun
eksternal dari perusahaan yang dapat mempengaruhi estimasi arus kas masuk dan
keluar yang seharusnya diperhatikan, maka akan terhambat karena manager hanya
akan terfokus pada budget kas misalnya; kondisi ekonomi yang kurang stabil,
terlambatnya customer dalam memenuhi kewajibanya.
C. Manfaat
Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam
perusahaan sangat berguna bagi beberapa pihak terutama manajement. Diantaranya:
1) Memberikan
seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan rencana keuangan
perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan kas.
2) Sebagian
dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang dan
memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
3) Membantu
menager untuk mengambil keputusan kebijakan financial.
4) Untuk kreditur dapat melihat kemampuan
perusahaan untuk membayar kredit yang diberikan kepadanya
D. Langkah-langkah Penyusunan
Ada empat langkah dalam penyusunan cash flow, yaitu :
1.
Menentukan
minimum kas
2.
Menyusun
estimasi penerimaan dan pengeluaran
3.
Menyusun
perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas
dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4.
Menyusun
kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi
financial dan budget kas yang final.
Cash flow memuat tiga bagian utama, yang terdiri dari:
1.
Cash
in flow, pada bagian ini mengidentifikasi sumber-sumber dana yang akan diterima
, jumlah dananya dan waktu dalam periode tersebut, yang akan dihasilkan berupa
penjualan tunai, penjualan kredit yang akan menjadi piutang, hasil penjualan
aktiva tetap dan penerimaan lainnya. Perincian kas ini terdiri dari dua sifat,
yaitu kontinyu dan intermitan.
2.
Cash
out flow, pada bagian ini berhubungan dengan pengidentifikasian semua kas yang
sudah diantisipasi, antara lain pembelian barang dagang baku, pembayaran
hutang, upah, administrasi, dan pengeluaran lainnya. Cash out flow juga punya
dua sifat yang sama yaitu kontinyu dan intermitan
3.
Financing
(pembiayaan), pada bagian ini menunjukan besarnya net cash flow dan besarnya
kebutuhan dana jika terjadi deficit.
2. Time value of money
A. Pengertian
Time value of money atau dalam
bahasa Indonesia disebut nilai waktu uang adalah merupakan suatu konsep yang
menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang
masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang
yang disebabkan karena perbedaaan waktu.
Dalam memperhitungkan, baik nilai
sekarang maupun nilai yang akan datang maka kita harus mengikutkan panjangnya
waktu dan tingkat pengembalian maka konsep time value of money sangat penting
dalam masalah keuangan baik untuk perusahaan, lembaga maupun individu. Dalam
perhitungan uang, nilai Rp. 1.000 yang diterima saat ini akan lebih
bernilai atau lebih tinggi dibandingkan dengan Rp. 1.000 yang akan diterima
dimasa akan datang.
Hal tersebut sangat mendasar
karena nilai uang akan berubah menurut waktu yang disebabkan banyak factor yang
mempengaruhinya seperti.adanya inflasi, perubahan suku bunga, kebijakan
pemerintah dalam hal pajak, suasana politik, dll.
Manfaat time value of money adalah
untuk mengetahui apakah investasi yang dilakukan dapat memberikan keuntungan
atau tidak.Time value of money berguna untuk menghitung anggaran.Dengan
demikian investor dapat menganalisa apakah proyek tersebut dapat memberikan
keuntungan atau tidak.Dimana investor lebih menyukai suatu proyek yang memberikan
keuntungan setiap tahun dimulai tahun pertama sampai tahun berikutnya.
Bunga Sederhana
Apabila total bunga yang diperoleh
berbanding linear dengan besarnya pinjaman awal/pokok pijaman, tingklat suku
buanga dan lama periode pinjaman yang disepakati, maka tingkat suku bunga
tersebut dinamakan tingkat suku bunga sederhana ( simple interest rate ). Bunga
sederhana jarang digunakan dalam praktik komersial modern.
Total bunga yang diperoleh dapat dihitung dengan rumus :
I =
P.i.n
Di mana : I
= Total bunga tunggal
P =
Pinjaman awal
i
= Tingkat suku bunga
n = Periode
pinjaman.
Jika pinjaman awal P, dan tingkat suku bunga, I, adalah
suatu nilai yang tetap, maka besarnya bunga tahunan yang diperoleh adalah
konstan. Oleh karena itu, total pembayaran pinjaman yang harus dilakukan pada
akhir periode pinjaman F, sebesar :
F = P + I
Bunga Majemuk (compound interest)
Apabila bunga yang diperoleh setiap
periode yang didasarkan pada pinjaman pokok ditambah dengan setiap beban bunga
yang terakumulasi sampai dengan awal periode tersebut, maka bunga itu disebut
bunga majemuk.Bunga majemuk lebih sering digunakan dalam praktik komersial
modern.
Perbedaan yang terjadi disebabkan
oleh pengaruh pemajemukkan (compounding).Perhitungan bunganya dilakukan
berdasarkan pinjaman pokok dan bunga yang dihasilkan pada periode sebelumnya.
Perbedaan tersebut akan semakin besar bila jumlah uang semakin sebesar,atau
periode lebih lama.
1.
B. Metode
– metode yang Digunakan
FUTURE VALUE (nilai yang akan datang)
Adalah nilai uang dimasa yang akan
datang dari uang yang diterima atau dibayarkan pada masa sekarang dengan
memperhitungkan tingkat bunga setiap periode selama jangka waktu tertentu.
PRESENT VALUE (nilai sekarang)
Adalah nilai uang sekarang yang akan diperoleh atau dibayar
dimasa yang akan datang dengan tingakat suku bunga tertentu pada setiap
periode.
ANUITAS
Adalah rangkaian/seri pembayaran
atau penerimaan uang yang jumlahnya, periode serta tingkat bunganya sama selama
jangka waktu tertentu. Annuity dapat dihitung menggunalan konsep future value
annuity dan present value annuity.
FUTURE VALUE ANNUITY
Adalah suatu hal yang dimanfaatkan
untuk mencari nilai dari suatu penjumlahan tahun yang akan datang dari jumlah
yang diterima sekarang pada waktu yang sudah ditentukan atau dengan kata
lain penjumlahan dari future value.
Sinking Fund / mencari anuitas
Merupakan perhitungan yang digunakan
untuk menentukan suatu jumlah dari anuitas tertentu yang akan dicadangkan
(simpan) pada setiap priode dalamjangka waktu yang sudah ditentukan dengan
tingkat bunga yang berlaku supaya dapat mencukupi untuk masa yang akan datang.
Dengan rumus sebagai berikut:
A = FVa
Keterangan :
FVA : Nilai yang akan datng dari suatu anuitas
A : Anuitas
r : Tingkat bunga
n : Periode tertentu
PRESENT VALUE ANNUITY
Adalah suatu bilangan yang dapat
dimanfaatkan untuk mencari nilai sekarang dari suatu penjumlahan yang diterima
setiap akhir periode pada jangka waktu tertentu.
Capital recovery factor
Merupakan faktor bilangan yang
digunakan untuk menghitung sejumlah uang tertentu yang dibayar dalam jumlah
yang tetap pada setiap priode.
Rumusnya:
Atau dengan rumus:
A = PVA ( 1 / PVIFA i,n )
Keterangan :
A = anuitas
/ angsuran
PVA = nilai sekarang
i
= tingkat bunga
n =
jangka waktu
C. Konsep Ekuivalensi
Untuk menjelaskan konsep
ekuivalensi, misal seseorang meminjam uang sebesar Rp 1.000,- dan sepakat untuk
mengembalikan dalam waktu 4 tahun dengan tingkat suku bunga 10% per tahun.
Terdapat banyak cara untuk membayarkan kembali pokok pinjaman dan bunga untuk
menunjukkan konsep ekuivalensi , seperti pada table berikut. Ekuivalensi disini
berarti semua cara pembayaran yang memiliki daya tarik yang sama bagi peminjam.
Meskipun total pembayaran
kembali uang pinjaman berbeda menurut caranya, tetapi bisa ekuivalensi
satu sama lain merupakan konsep yang penting dalam ekonomi teknik.
Ekuivalensi tergantung pada :
1.
Tingkat
suku bunga
2.
Jumlah
uang yang terlibat
3.
Waktu
menerima dan / atau pengeluaran uang.
4.
Sifat
yang berkaitan dengan pembayaran bunga terhadap modal yang ditanamkan dan modal
awal yang diperoleh kembali.
Jika tingkat suku bunga konstan pada 10% untuk cara
pembayaran apapun, maka semua cara pembayaran tersebut ekuivalen. Seseorang
bisa secara bebas meminjam dan meminjamkan pada tingkat suku bunga 10%.Tidak
ada bedanya pada pokok pinjaman dibayarkan dalam umur pinjaman atau baru
dibayar kembali pada akhir athun ke-4.
D. Penerapan Ekuivalensi Dalam Analisis
Ekonomi Teknik
Analis ekonomi teknik digunakan
untuk menentukan pilihan terbaik dari sejumlah alternative yang ada.Agar dapat
menentukan pilihan terbaik, harus dibandingkan nilai (dalam hal ini uang) dari
masing-masing alternative. Nilai uang itu baru dapat dibandingkan bila berada
pada waktu yang sama.
Apabila nilai uang yang akan
dibandingkan berada pada waktu yang berbeda-beda, harus dibawa terlebih dahulu
ke waktu yang sama. Waktu yang sama tersebut bisa waktu sekarang, waktu yang
akan datang, atau kapan saja.
Penerapan ekuivalensi dalam analsis
ekonomi teknik adalah menjadikan nilai uang dari masing-masing alternative yang
akan dibandingkan menjadi nilai-nilai yang dapat dibandingkan, dengan
mengonversi nilai-nilai dari waktu yang berbeda-beda ke suatu waktu yang sama.
Rumus – rumus dalam Konsep nilai uang terhadap waktu
sumber :
http://id.wikipedia.org
Komentar
Posting Komentar